Laman

Thursday, January 24, 2013

Mengapa air penting bagi atlet?



Oleh :  Hadi Riyadi
            Mengapa air penting bagi seorang atlet? Ini merupakan pertanyaan yang sangat mendasar.  Untuk menjawab pertanyaan tersebut, bisa kita gambarkan dari cerita yang ditulis oleh Kraemer, et. al. (2012).  Pada kejuaraan maraton Boston, Alberto Salazar nyaris mengalahkan Dick Beardsley pada sprint menuju finis.  Ketika hampir melintasi garis finis, Salazar roboh dan dibawa ke posko kesehatan.  Diduga dia mengalami dehidrasi. Sehingga dia diberi 6 liter air secara intravena untuk menggantikan air yang hilang melalui keringat selama berlari 42 kilometer.  Untuk mempertahankan langkah agar menang, Salazar menghindari air minum selama berlari 8 mil terakhir.  Keterbatasan asupan cairan, yang diperparah dengan laju keringat yang sangat tinggi, menyebabkan dia mengalami dehidrasi berat.  Laju keringat Salazar pada saat itu sangat tinggi (abnormal), yaitu 3 liter/per jam); dan inilah yang menyebabkan dia mengalami dehidrasi berat selama lari maraton tersebut.  Insiden ini menunjukkan pentingnya memperhatikan masalah kesehatan yang mengganggu performan atlet akibat dehidrasi selama bertanding.  Air menjadi kunci keberhasilan seorang atlet.
            Dengan demikian, air sangat bermanfaat bagi seorang atlet, hal ini karena hal berikut :

  • Penggantian air tubuh yang hilang melalui keringat akan mempertahankan konsentrasi, koordinasi, dan kapasitas endurans.
  • Air membantu regulasi suhu tubuh. 
  • Membantu mempertahankan tonus otot yang baik dengan cara memberi otot kemampuan alaminya untuk berkontraksi, dan dengan mencegah dehidrasi. 
  •  Membuang kelebihan garam dan bahan buangan lainnya.
Manfaat Mempertahankan Keseimbangan Cairan
            Mempertahankan keseimbangan cairan selama latihan olahraga membantu mempertahankan performa atlet melalui cara-cara berikut :
  • Mengurangi peningkatan denyut jantung. 
  •  Mengurangi peningkatan suhu tubuh. 
  •  Memperbaiki stroke volume (jumlah darah yang dipompa dari jantung per setiap kali denyut jantung). 
  •  Memperbaiki cardiac output (volume darah yang dipompa oleh jantung per menit, satuan liter permenit). 
  •  Memperbaiki aliran darah di kulit. 
  •  Mengurangi naiknya kadar natrium plasma, osmolalitas, dan adrenalin. 
  •  Mengurangi penggunaan glikogen otot.
Daftar Pustaka
Benardot D.  2006.  Advanced sports nutrition.  Champaign, IL : Human Kinetics.
Kenney WL, Wilmore JH, Costill DL. 2012.  Physiology of sport and exercise. 5th ed.  Champaign : Human Kinetics.
Kraemer WJ, Fleck SJ, Deschenes MR. 2012.  Exercise physiology : integrating theory and application. 1st ed.  Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins.

No comments: