Oleh :
Hadi Riyadi
Setiap orang pernah melakukan
perjalanan, bahkan mungkin sering.
Apalagi seorang atlet tertentu, yang mempunyai jadwal pertandingan di
berbagai kota bahkan berbagai negara, pasti mengalami perjalanan ke berbagai
kota/negara tersebut. Bagi seorang atlet
besar kelas dunia, misalnya, kejuaraan tertentu di sebuah negara mungkin akan
membutuhkan perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan. Bisa saja dalam perjalalan tersebut, seseorang
menghabiskan waktu berjam-jam dalam mobil atau kereta dalam cuaca yang cukup
panas. Hal ini tentu saja dalam waktu
singkat akan menjadi mimpi buruk bagi seorang atlet. Keadaan seperti ini juga secara negatif dapat
mempengaruhi simpanan glikogen dan hidrasi.
Tentu saja hal ini dapat terjadi jika kita sebelumnya tidak menyiapkan
strategi gizi untuk “traveling”.
Tujuan gizi “traveling” adalah untuk mempertahankan simpanan glikogen dan
mempertahankan hidrasi tubuh. Dengan
demikian, kita akan tetap bugar selama perjalanan dan siap melakukan aktivitas
atau pertandingan setelah sampai di tempat tujuan.
Dalam perjalanan seperti itu, kita harus
hati-hati dalam memilih makanan, dan sekali-kali jangan mengandalkan makanan
yang tersedia di outlet atau di tempat bertanding. Biasanya pilihan makanan sehat sangat
terbatas di tempat-tempat seperti itu. Agar
tidak terjebak mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, sebaiknya kita membawa
sendiri makanan untuk perjalanan dan pertandingan tersebut.
Snack yang cocok selama “traveling”
Snack
apa saja yang cocok selama perjalanan seperti itu?. Selama perjalanan kita harus tetap
mendapatkan asupan makanan dan minuman yang tepat. Makanan dan minuman selama perjalanan ini
penting agar kita dapat menjaga simpanan glikogen dan agar tubuh kita
terhidrasi dengan baik. Kalau selama
perjalanan tubuh kita mengalami kekurangan air maka akan sangat berdampak
terhadap performan fisik, biasanya yang paling dirasakan adalah mudah lelah.
Makanan dan minuman yang cocok
selama perjalanan adalah sebagai berikut :
- Sandwich isi ayam, tuna, atau keju dengan salad.
- Pisang dan sandwich selai kacang.
- Kue dari beras atau gandum, dan cracker.
- Minuman botol/kaleng/kotak.
- Minuman jus buah.
- Minuman yoghurt.
- Keju lembaran.
- Kacang-kacangan (kacang tanah, almond, kacang mende).
- Buah-buahan segar (apel, pisang, anggur).
- Sekotak kecil kismis.
- Snack bentuk bar, bisa berasal dari buah atau lainnya.
- Potongan sayuran mentah (wortel, ketimun yang ditaburi lada dan seledri).
- Kue lainnya, yang tidak gampang basi.
Jika kita bepergian keluar negeri, hati-hati
dengan kemungkinan adanya makanan yang mungkin beracun/tercemar (bisa ayam, seafood, daging), kecuali kita yakin
bahwa makanan tersebut telah dimasak dan dipanaskan dengan suhu tinggi. Sebaiknya
dihindari makanan yang tidak dimasak dengan matang. Sayur dan buah sebaiknya dikupas terlebih
dahulu. Yang tidak kalah penting adalah
selalu menghindari sedotan untuk minum, dan hindari juga penggunaan es dalam
minuman.
Makanan
restoran yang dianjurkan dan dihindari
- Makanan restoran dan “fast food” yang dianjurkan dan cocok ketika “traveling” :
- Makanan pasta sederhana dengan saus tomat.
- Nasi dengan sayur.
- Pizza dengan tomat dan topping sayur.
- Mie tanpa tambahan makanan berlemak.
- Kentang dengan keju.
- Pancake dengan sirup.
Makanan restoran dan “fast food” yang harus dihindari :
- Burger dan kentang goreng
- Nugget ayam
- Pasta dengan saus berminyak atau kream
- Kebab
- Ikan yang digoeng pakai adonan
- Makanan dari daging, ayam, ikan atau seafood yang dimasak tidak terlalu matang.
- Hot dog
- Ayam goreng.
- Masakan bumbu kari
Sumber :
Bean,
Anita. 2007. Food for fitness. London : A & C Black Publishers.
No comments:
Post a Comment