Laman

Saturday, September 26, 2015

Laporan Gizi Global 2015 (Global Nutrition Report 2015)

Beberapa hari yang lalu tepatnya pada 23 September telah di release Laporan Gizi Global 2015 (Global Nutrition Report 2015) di New York.  Masyarakat dunia saat ini menghadapi banyak masalah gizi.  Setiap orang bisa menghadapi lebih dari satu jenis masalah gizi, oleh karena maslah gizi yang ada bisa dijumlahkan.  Saat ini diperkirakan besarnya masalah gizi dunia sebagai berikut :
  • 2 milyar orang mengalami kekurangan zat gizi mikro.
  • 1.9 milyar orang dewasa mengalami overweight atau obes
  • 161 juta anak balita pendek menurut umurnya atau stunted, 51 juta  tidak cukup berat badan menurut tinggi badannya (kurus atau wasted), dan 42 juta mengalami overweight; tak satupun anak ini yang tumbuh secara sehat.
  • 794 juta penduduk diduga mengalami kekurangan kalori.
  • Satu diantara 12 orang dewasa diseluruh dunia menderita diabetes tipe-2.


Banyak negara yang anak-anaknya hanya sebagian kecil saja yang tumbuh secara sehat, seperti Bangladesh, Re[ublik Demokratik Kongo, Ethiopia, Nigeria, dan Pakistan.  Pada negara-negara tersebut persentase anak-anak balita yang tidak stunted atau wasted ganya berkisar 43-48 persen.

Kemajuan yang telah dicapai selama ini cukup bervariasi, dari 74 negara yang datanya tersedia sekitar 70 negara telah memenuhi  minimal satu target dari 5 target yang telah ditetapkan, yaitu World Health Assembly (WHA) Global Nutrition Targets by 2025.  Hanya satu negara sudah memenuhi kelima target, yaitu Kenya, tetapi juga ada empat negara yang tidak memenuhi satupun dari kelima target, yaitu Iraq, Mozambique, Thailand, Sao Tome and Principe.  Bagaimana dengan Indonesia?  Ternyata Indonesia hanya memenuhi satu target saja, karena itu masih banyak hal yang harus ditingkatkan dan perlu upaya yang lebih keras lagi.

Dalam laporan ini juga dikatakan bahwa investasi bidang  gizi memberikan manfaat yang sangat tinggi bagi pembangunan ekonomi (lihat gambar dibawah).


Buku ini sangat baik untuk dibaca.  Bagi yang berminat mengunduh bisa diunduh melalui link berikut :
http://ebrary.ifpri.org/utils/getfile/collection/p15738coll2/id/129443/filename/129654.pdf

Saturday, September 19, 2015

Karbohidrat dan Kesehatan (Carbohydrates and Health)




Scientific Advisory Committee on Nutrition (SACN) Inggeris merekomendasikan angka kecukupan gizi karbohidrat penduduk adalah 50% dari asupan energi makanan total.  Direkomendasikan juga asupan ‘free sugar’ atau ‘bebas gula’ (semua monosakarida dan disakarida yang ditambahkan pada makanan oleh pabrik, masakan atau konsumen, serta gula alami yang terdapat pada madu, sirup dan jus buah tanpa pemanis) tidak boleh melebihi  5% dari asupan energi total pada penduduk berusia 2 tahun keatas.  Pembatasan asupan ‘free sugar’ ini untuk menghindari kerusakan gigi.  Pembatasan asupan gula ini juga akan berdampak positif terhadap asupan energi secara keseluruhan, diharapkan dengan pembatasan gula maka asupan energi juga bisa dikendalikan.  Pada akhirnya masalah kegemukan juga dapat dikurangi.

SACN juga merekomendasikan  angka kecukupan serat makanan karena manfaatnya yang sangat positif untuk kesehatan , yaitu sebesar  15 g/hari untuk anak berusia 2-5 tahun, 20 g/hari untuk anak usia 5-11 tahun, 25 g/hari untuk anak berusia 11-16 tahun, serta 30 g/hari untuk remaja usia 16-18 tahun dan orang dewasa.  Serat makanan yang dimaksudkan disini adalah semua karbohidrat yang dapat dicerna maupun yang tidak dapat dicerna dalam usus halus dan memiliki derajat polimerasi tiga atau lebih unit monomer, dan lignin.  Asupan serat makanan ini harus dicapai melalui asupan beragam makanan, bukan dari suplemen atau bahan ekstraksi serat.

Rekomendasi juga dibuat untuk asupan karbohidrat secara keseluruhan , yaitu sekitar 50% dari asupan energi total.

Buku tentang Karbohidrat dan Kesehatan tersebut dapat diunduh pada link dibawah : 

Saturday, September 12, 2015

Apel dan Tomat hijau meningkatkan Otot

Ketika usia bertambah maka akan terjadi penurunan kemampuan untuk mempertahankan massa, kekuatan dan mutu otot skeletal .  Kondisi ini disebut sarcopenia.  Kehilangan massa otot skeletal sekitar 0.5 sampai 1% pertahun setelah berusia 25 tahun.  Ciri sarcopenia adalah pertama, terjadinya atrofi (penurunan ukuran otot) yang terjadi bersamaan dengan penurunan mutu jaringan otot.  Kemudian berlanjut dengan penurunan fungsi dan kekuatan otot.Hal ini terjadi karena adanya protein  ATF4 (Activating Transcription Factor 4 atau faktor transkripsi) yang dapat mengubah ekspresi gen pada sekelompok gen dalam otot skeletal, sehingga terjadi penurunan sintesis, kekuatan dan massa otot.  Dengan semakin bertambahnya umur maka ATF4 semakin berakumulasi dalam tubuh seseorang.
Peneliti dari Universitas Iowa yang dipimpin Prof Christopher Adams berhasil mengidentifikasi dua senyawa yang dapat mengurangi defisit  kekuatan, mutu dan massa otot, yaitu ursolic acid (suatu pentacyclic triterpenoid yang ditemukan dalam apel hijau, terutama pada kulit apel dan tomatidine (suatu steroidal alkaloid yang berasal dari tomat hijau).  Dua senyawa ini berperan dalam mengurangi aktivitas ATF4.  Dengan mengurangi aktivitas ATF4, maka ursolic acid dan tomatidine memungkinkan otot dipulihkan dari efek penuaan (aging).  Penelitian pada tikus, hanya dalam dua bulan massa otot meningkat 10 persen dan mutu otot meningkat 30 persen.


Hasil penelitian ini di publikasi minggu lalu dalam Journal of Biological Chemistry http://www.jbc.org/content/early/2015/09/03/jbc.M115.681445.full.pdf+html

Oleh karena itu agar otot tidak berkurang dengan bertambahnya usia, maka jangan lupa makan tomat hijau dan apel...mumpung tomat lagi murah...hehe