Hadi Riyadi
Istilah protein berasal dari bahasa Yunani, yang berarti
yang menduduki tempat pertama, diperkenalkan pertama kali oleh Gerardur Mulder,
seorang ahli kimia Belanda (1802-1880), pada tahun 1838. Dia mendefinisikan protein sebagai senyawa
dalam pangan yang mengandung nitrogen dan dipercayainya merupakan suatu senyawa
yang sangat penting bagi berfungsinya tubuh, yang tanpa senyawa ini, kehidupan
tidak mungkin terjadi. Sekarang tentu
sulit untuk mempertahankan pendapat bahwa protein lebih penting daripada zat
gizi lain. Protein memang salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh
kita. Protein merupakan komponen
terbesar kedua (komponen terbesar air) dari otot kita. Fungsi protein bagi tubuh kita dapat
diringkas sebagai berikut :
- Untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan tubuh.
- Membentuk senyawa-senyawa essensial tubuh, seperti hormon, enzim, hemoglobin, dll.
- Mengatur keseimbangan air, yang sangat penting menjaga hidrasi tubuh bagi atlet.
- Mempertahankan kenetralan (asam-asam) tubuh
- Pembentukan antibodi (zat kekebalan tubuh).
- Mentranspor zat gizi ke jaringan yang membutuhkan.
Alasan
kebutuhan protein atlet lebih tinggi
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa kebutuhan
protein atlet lebih tinggi dibandingkan dengan kebutuhan orang biasa (bukan
atlet) :
- Atlet memiliki otot tubuh yang lebih tinggi sehingga membutuhkan protein yang lebih banyak agar terus bertahan hidup;
- Atlet mengalami sedikit kehilangan protein di urin (proteinuria), sedangkan non-atlet biasanya tidak kehilangan protein di urin (Lebih besar intensitas dan lama latihan, lebih besar pula proteinuria;
- Atlet membakar sejumlah kecil protein selama melakukan olahraga (sekitar 5 persen dari pembakaran energi total); dan
- Atlet membutuhkan protein tambahan untuk pemulihan dari kerusakan otot yang terjadi selama berolahraga.
Oleh
karena itu, perlu perhatian khusus bagi olahragawan agar dapat memenuhi
kebutuhan proteinnya. Beberapa kelompok
olahragawan lebih sulit untuk memenuhi kebutuhannya, karenanya bagi mereka
harus selalu mewaspadainya. Kelompok
olahragawan yang agak sulit memenuhi kebutuhan protein tersebut adalah :
·
Atlet muda yang masih dalam pertumbuhan,
sehingga mereka membutuhkan protein untuk kerja otot dan pertumbuhannya;
·
Atlet
yang membatasi asupan makanan (diet) dalam upaya untuk mencapai profil tubuh atau berat badan yang
diinginkan, seperti atlet senam;
·
Atlet yang menganut vegetarian yang
tidak makan daging, ikan, telur dan produk susu;
·
Atlet
yang membatasi asupan pangan karena alasan budaya dan agama.
Kebutuhan protein atlet
Kebutuhan
protein atlet sebenarnya tidak sulit untuk dipenuhi, hal ini karena atlet pada
umumnya membutuhkan energi yang lebih tinggi sehingga makannya juga lebih
banyak. Kebutuhan protein akan terpenuhi
kalau atlet makan makanan yang beranekaragam. Pada tabel berikut diperlihatkan
kebutuhan protein atlet.
Tabel Kebutuhan protein atlet dewasa
Jenis atlet
|
Kebutuhan protein
harian
(g /kg berat
badan)
|
Contoh : atlet
dengan berat badan 70 kg
|
Angka
kecukupan protein untuk penduduk nomal berusia lebih dari 18 tahun
|
0.8 g
|
56 g/day
|
Atlet
enduran (seperti maraton) dan atlet olahraga tim (seperti
sepakbola, bola basket)
|
1.2 – 1.6 g
|
84 – 112 g/day
|
Atlet
Strength (seperti tinju, gulat, angkat besi)
|
1.6 – 1.7 g
|
105 – 119 g/day
|
Sumber
: Benardot (2011)
Pangan
sumber protein
Pangan
sumber protein hewani adalah daging, ayam, ikan, telur, susu dan produk
olahannya. Pangan nabati yang banyak
mengandung protein adalah kedelai, kacang tanah, kacang hijau, dan
kacang-kacangan lainnya.
Pustaka
Benardot D.
2011. Advanced sports nutrition. Second edition. Champaign, IL : Human Kinetics.
No comments:
Post a Comment