Laman

Saturday, March 6, 2021

Perbaikan kualitas diet meningkatkan kesehatan dan manfaat ekonomi penduduk setelah 30 tahun

Saat ini prevalensi penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung koroner dan stroke semakin meningkat dan menjadi masalah hampir diseluruh dunia.  Berkembangnya penyakit kronis ini sangat erat katannya dengan dengan diet dan pola makan seseorang. Diet yang berkualitas diharapkan akan memperbaiki atau mengurangi risiko gangguan penyakit kronis.  Oleh karena itu dibuat pedoman gizi agar setiap orang dapat mengonsumsi diet yang sesuai dengan rekomendasi.  Diet seseorang apakah sudah berkualitas atau belum, diantaranya dapat dinilai dengan Healthy Eating Index (HEI).  Semakin baik nilai HEI berarti semakin mendekati rekomendasi pedoman gizi dan semakin baik pula kualitas diet-nya. Di Amerika kualitas diet penduduk dievaluasi setiap tahun.  Dengan demikian diketahui perkembangan kualitas diet penduduk.  Banyak penelitian menunjukkan perbaikan kualitas diet akan mengurangi risiko penyakit kronis, tetapi tidak banyak diketahui dalam skala populasi berapa lama waktu yang dibutuhkan dan besaran pengaruhnya terhadap penurunan penyakit kronis dan peningkatan manfaat ekonomi bagi penduduk. 

            Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Patricia M Herman, yang dipublikasi pada jurnal Public Health Nutrition bulan Maret 2021, memberikan contoh yang baik tentang hubungan antara kualitas diet dan pengaruhnya terhadap waktu dan besaran penurunan penyakit kronis dan manfaat outcome ekonomi. Penelitian ini menunjukkan bahwa perbaikan kualitas diet menyebabkan perubahan yang sangat kecil pada prevalensi penyakit kronis tetapi berakumulasi sepanjang waktu. Jika diet diperbaiki pada saat ini (menjadi kualitas diet yang sama dengan top 20% atau kuintil kesatu/teratas) pada kasus di Amerika Serikat, maka setelah 30 tahun kemudian prevalensi diabetes akan menurun 11,5% (5,9 juta kasus), prevalensi penyakit jantung menurun 7,2% (4 juta kasus), dan prevalensi stroke menurun 10,3% (1,9 juta kasus).  Penurunan penyakit ini diikuti dengan penurunan kematian sebanyak 88000 orang dan penurunan biaya perawatan 1,7% atau sebesar 144 juta dollar (sekitar 2 trilyun rupiah).

             Penelitian ini menunjukkan bahwa upaya untuk menurunkan prevalensi penyakit kronis melalui perbaikan kualitas diet memerlukan waktu yang panjang dan terus menerus selama puluhan tahun.  Penelitian ini juga memberikan isyarat betapa pentingnya mengevaluasi kualitas diet menurut rekomendasi pedoman gizi setiap tahun dan mengukur prevalensi penyakit degeneratif juga setiap tahun.