Laman

Sunday, January 13, 2013

Ergogenic Aids Meningkatkan Performa Olahraga



Oleh :  Hadi Riyadi
Walaupun potensi genetik dan latihan yang optimal merupakan kunci keberhasilan seorang atlet, berbagai perlakuan atau bahan (umumnya berupa gizi) yang dikenal sebagai ergogenic aids memperlihatkan mampu memperbaiki performa fisik.
Kalau kita amati para atlet yang berpartisipasi pada olimpiade, maka dapat dilihat bahwa pada umumnya para atlet memiliki dua faktor kunci keberhasilan mereka.  Yang pertama, mereka memiliki potensi genetik yang memberi mereka karakteristik anatomi dan fisiologi yang diperlukan untuk keberhasilan kompetisi di tingkat internasional.  Kedua, mereka sudah menjalani latihan biomekanik, fisiologi dan psikologi yang keras agar dapat memaksimalkan potensi genetiknya.  Keadaan ini akan lebih jelas kalau kita mengamati kompetisi bertaraf internasional seperti olimpiade tersebut, juga pada kompetisi yang tingkatannya lebih rendah, bahwa potensi genetik dan taraf latihan mereka hampir sama, yang terlihat dari perbedaan antara yang menjadi juara dan yang kalah hanya terpaut dalam ukuran yang sangat kecil, yaitu millimeter atau sentimeter atau hitungan sepersekian detik.
Oleh karena itu, banyak atlet pada berbagai tingkatan kompetisi selalu mencari cara-cara untuk meningkatkan puncak prestasinya agar melebihi lawan tandingnya.  Faktor yang dianggap dapat memperbaiki performa atlet adalah melalui ergogenic aids atau alat bantu ergogenik.
Istilah ergogenik berasal dari kata Yunani ergo, yang didefinisikan meningkatkan potensi hasil kerja atau memperlancar kerja.  Dalam olahraga berbagai ergogenic aids sering digunakan oleh para atlet dalam mengupayakan peningkatan performanya.
Ergogenic aids dapat dipakai dalam berbagai cara, apakah memperlancar produksi energi melalui tiga sistem energi manusia atau mengoptimalisasi aplikasinya untuk olahraga.  Berkenaan dengan hal tersebut, ergogenic aids dapat dikelompokkan ke dalam lima kategori, yaitu ergogenic aids mekanik atau biomekanik, ergogenic aids farmakologi, ergogenic aids fisiologi, ergogenic aids psikologi, dan ergogenic aids gizi.  Penempatan suatu ergogenic aids ke dalam kategori tertentu dianggap masih belum jelas ketika terjadi interaksi antara beberapa kategori dengan mudah terlihat.  Sebagai contoh, ergogenic aids seperti steroid anabolik kemungkinan mendorong pengaruh fisiologi dan psikologi.

Ergogenic aids Mekanik atau Biomekanik
Alat bantu ergogenik mekanik atau biomekanik merupakan segala sesuatu yang memberikan keuntungan mekanik kepada atlet.  Sebagai contoh, sepeda tercanggih berharga puluhan ribu dolar yang digunakan para atlet balap sepeda Amerika dapat memberikan keuntungan yang sangat nyata dibandingkan dengan sepeda sejenis yang kurang canggih.  Hal ini karena dengan rancangan yang dapat menurunkan berat dan hambatan udara akan meningkatkan kecepatan yang lebih tinggi pada berbagai taraf pengeluaran energi yang relatif sama.  Sama seperti hal tersebut adalah penggunaan sepatu lari yang lebih ringan akan memberikan aplikasi energi yang lebih efisien.
Salah satu praktek gizi yang berhubungan dengan perbaikan penampilan adalah ergogenic aids biomekanik.  Menurut hukum gerak Newton kedua, percepatan (acceleration) suatu objek berbanding langsung dengan gaya (force) yang diterapkan dan berbanding terbalik dengan dengan massanya.  Jika objeknya tubuh manusia, maka dengan massa yang lebih rendah untuk gaya (force) yang diterapkan akan lebih besar percepatannya.  Sehingga seorang atlet yang dapat mengurangi berat badannya, khususnya berat lemak, tanpa mengorbankan kekuatan (strength), akan memperbaiki percepatannya jika aplikasi gayanya dipertahankan konstan.  Para atlet seperti pesenam, pelari jarak jauh, dan pelompat tinggi sudah menikmati alat bantu biomekanik ini selama bertahun-tahun.
Ergogenic aids mekanik lain adalah :
o          Latihan Altitude
o          Monitor denyut jantung
o          Komputer - menganalisis VO2 max, teknik, hasil test ,dll.
o          Perekam video – menganalisis teknik
o          Tyre towing – melatih kekuatan
o          Beban – melatih kekuatan
o          Jepit hidung
o          Parasut – melatih kekuatan
o          Downhill running (3° to 5° slope) – melatih kecepatan
o          Uphill running (5° to 10° slope) – melatih kekuatan
o          Treadmills
o          Pakaian, sepatu, peralatan olahraga
o          Latihan vibrasi
Ergogenic aids Farmakologi
Penggunaan ergogenic aids farmakologi dalam olahraga adalah doping, dan Komisi Olimpiade Internasional (IOC), Komisi Olimpiade Amerika, dan banyak kelompok lain yang berkenaan dengan olahraga melarang penggunaan berbagai bahan tersebut yang dapat memperbaiki penampilan fisik.  Lagi pula, banyak dari bahan-bahan obat tersebut berbahaya bagi pemakainya.  Kategori umum dari bahan-bahan yang dilarang termasuk steroid anabolic, beberapa kelas stimulant, narkotika, dan depressant, diuretics, dan untuk beberapa cabang olahraga,alkohol dan β-blocker.
Salah satu obat yang mempunyai implikasi gizi adalah caffeine, karena caffeine merupakan bahan alamiah pada beberapa minuman dan makanan yang kita konsumsi, seperti kopi, the, dan coklat.  Caffeine merupakan stimulant yang mendatangkan sejumlah pengaruh fisiologi dan psikologi pada tubuh yang secara teoritis dinyatakan memperbaiki penampilan.  Sebagai contoh, salah satu teori menyatakan bahwa caffeine akan meningkatkan penggunaan asam lemak bebas sebagai sumber energi selama exercise, sehingga membantu penghematan pemakaian glikogen otot untuk tahapan akhir dari aktivitas endurance aerobic yang berlangsung lama, seperti marathon dan ultramaraton.  Penggunaan caffeine dilarang oleh IOC apabila dipakai melebihi dosis tertentu, sebanding dengan kandungan caffeine yang terdapat dalam 5-6 gelas kopi yang diminum dalam jangka waktu pendek.
Ergogenic aids farmakologi yang lain adalah :
o          Amphetamine
o          Androstenedione
o          Anabolic Steroid
o          Beta Blocker
o          Creatine Monohydrate
o          Caffeine
o          Choline
o          Carnitine
o          Chromium
o          Clenbuterol
o          Dehydroepiandrosterone (DHEA)
o          Gamma hydroxybutyric acid - GHB
o          Hydroxymethylbutyrate - HMB
o          Magnesium
o          Phosphatidylserine
o          Suplemen protein
o          Sodium Bicarbonate
o          Vanadyl Sulphate

Ergogenic aids Fisiologi
Ergogenic aids fisiologi secara teoritis dimaksudkan mempengaruhi secara langsung proses-proses fisiologi tertentu yang penting bagi olahraga.  Salah satu alat bantu fisiologi yang paling berhasil adalah doping darah, juga dikenal sebagai menambah darah atau dalam istilah teknis dikenal dengan induksi arythrocythemia.  Beberapa prosedur dapat digunakan, tetapi yang paling aman adalah teknik autologous transfusion.  Pada situasi ini, atlet terlebih dahulu memindahkan seperempat darahnya beberapa bulan sebelum kompetisi, dan ia terus berlatih bersamaan dengan tubuhnya yang secara perlahan mengembalikan sel-sel darah merah dan tingkat hemoglobinnya ke keadaan normal selama periode tersebut.  Kemudian beberapa hari menjelang kompetisi seperempat darahnya yang sudah disimpan tersebut diinfuskan dalam tubuhnya.  Peningkatan kadar sel darah merah dan hemoglobin yang terjadi sangat mengingkatkan kapasitas darah mengangkut oksigen, yang pada gilirannya akan meningkatkan kapasitas endurance aerobik.  Penelitian di laboratorium menunjukkan bahwa prosedur seperti itu memperbaiki waktu tempuh hamper 45 detik pada lari 5 mil, suatu perbaikan yang luar biasa.  Doping darah seperti ini pada saat ini dilarang oleh IOC.
Suplemen besi, yang sering dipertimbangkan sebagai ergogenic aids gizi, diklasifikasikan sebagai alat bantu fisiologi.  Secara teoritis tujuan dasarnya kira-kira mirip dengan doping darah, suatu cara untuk meningkatkan kapasitas darah mengangkut oksigen, yang prosesnya kemungkinan melalui peningkatan kadar hemoglobin.  Ergogenic aids fisiologi yang lain adalah acupuncture, creatin, colostrum, EPO, pengobatan herbal, homeopathy, hormon pertumbuhan manusia, fisioterapi,  pijat olahraga, sauna, sinar ultra-violet.

Ergogenic aids Psikologi
Ergogenic aids ergogenik psikologi dapat dikelompokkan dalam dua kategori umum.  Pertama, pembangkit energi psikologi (psychological energizers) dimaksudkan memaksimalkan produksi energi, yang kerjanya kemungkinan mirip dengan obat-obat jenis stimulant.  Kedua, penenang psikologi (psychological transquilizers) yang secara teoritis dinyatakan memberikan pengaruh menenangkan, membantu mengurangi taraf kecemasan dalam olahraga, terutama pada olahragawan yang mengalami stress dan tekanan darah berlebihan yang dapat mengganggu control muscular, seperti pada olahraga panahan, menembak, menyelam.  Beragam teknik psikologi, yang pada hakekatnya merupakan perbedaan bentuk latihan mental, sudah dipelajari berhubungan dengan kemanjurannya dalam memperbaiki performa fisik.  Pada umumnya, temuan penelitian masih belum meyakinkan dengan teknik-teknis seperti hipnotis, pengaturan stress, control pikiran dan latihan konsentrasi sebagai metode untuk memperbaiki performa dalam olahraga.  Akan tetapi ahli psikologi olahraga menganjurkan bahwa berbagai ergogenic aids psikologi kemungkinan bermanfaat dan tidak membahayakan atlet.
Beberapa praktek gizi agaknya sedikit berhubungan dengan ergogenic aids psikologi.  Caffeine, seperti dikonsumsi dalam kopi, kemungkinan merupakan pembangkit energi psikologi yang potensial.  Disamping itu, penelitian sekarang menunjukkan bahwa suplementasi vitamin tertentu pada vitamin B-kompleks kemungkinan berperan sebagai penenang psikologi dengan merangsang produksi neurotransmitters yang tepat pada otak.
Ergogenic aids psikologi yang lain adalah :
o          Bergembira
o          Hipnosis
o          Musik
o          Psikologi
o          Relaksasi
o          T'ai Chi
Ergogenic aids Gizi
Secara teoritis terdapat ergogenic aids ergogenik gizi pada setiap kelas zat gizi dari enam kelas utama zat gizi.  Para atlet pada umumnya sudah biasa menggunakan suplemen dari hampir semua zat gizi dalam usahanya memperbaiki performa fisik.  Sebagai contoh, senyawa karbohidrat tertentu sudah diketahui membantu penyerapan dan utilisasi karbohidrat selama exercise.  Diet “carbohydrate loading” merupakan ergogenic aids.  Yang lain yang tergolong ergogenic aids gizi adalah soda bicarbonate, cafein, creatin, sports drinks, glutamin, asam amino, dll.  Secara lengkap ergogenik gizi dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Jenis-jenis Nutritional Ergogenic Aids

Jenis
Klaim
Hasil riset
Aspek legalitas
Antioksidan
Mempercepat pemulihan otot
Hasil riset bervariasi
Legal
Aspartat
Meningkatkan pemakaian asam lemak sehingga sparing glikogen otot
Hasil riset bervariasi
Legal
L-carnitine

Meningkatkan metabolisme lemak
Hasil menunjukan tidak efektif
Legal
Kafein

Meningkatkan performa olahraga
Meningkatkan performa pada olahraga endurans & olahraga intensitas tinggi
Legal (level pada urin 12-15 mikrogram/mL)

Karbohidrat
Meningkatkan performa olahraga,
m
enunda kelelahan
Meningkatkan performa olahraga
& menunda terjadinya kelelahan
Legal
Kolin
Meningkatkan performa olahraga,
m
enunda kelelahan
Hasil riset bervariasi
Legal
Kreatin

Meningkatkan kapasitas sprint
Meningkatkan kapasitas sprint
& massa otot
Legal
Glutamin
Meningkatkan imunitas & membantu resintesis glikogen saat recovery
Negatif pada imunitas kemungkinan berpengaruh pada resintesis
Legal
Gliserol
Mengurangi Heat Stress,
m
engikat cairan dalam tubuh
Menunjukan hasil positif
Legal
Fosfat
Meningkatkan produksi ATP,
m
eningkatkan kekuatan otot
Hasil riset bervariasi
Legal
Protein
Optimasi perkembangan
& perbaikan otot
Menunjukkan hasil positif
Legal
Natrium Bikarbonat

Buffer terhadap asam laktat
Meningkatkan performa pd aktivitas yang bergantung terhadap glikolisis anaerobik untuk menghasilkan ATP seperti lari sprint & renang
Legal
Minuman olahraga
Meningkatkan ketahanan, menyediakan cairan, karbohidrat, dan elektrolit
Mendukung
Legal
Zink (Zn)
Meningkatkan ketahanan fisik, kesiapan mental, konsentrasi, testosteron bebas
Terbatas
Legal
Multivitamin
Meningkatkan energi,ketahanan dan kapasitas aerobik, mempertinggi pemulihan
Tidak ada keuntungan kecuali sebelumnya ada defisiensi
Legal

   Sumber:  McKinley Health Center 2007

Sumber bacaan :
McKinley Health Center. 2007. Ergogenic Aids: Nutritional Supplements for Athletes. http://www.mckinley.uiuc.edu/Handouts/ergogenic_aids.html [2 Desember 2008]

Williams MH.  1988.  Nutrition for fitness and sport.  Second edition.  Iowa : Wm. C. Brown Publishers.

Wolinsky I, and Driskell JA.  2004.  Nutritional ergogenic aids.  Boca Raton : CRC Press.

No comments: