Laman

Friday, October 21, 2016

Minum Teh Hijau Kurang Bermanfaat Jika Dikonsumsi bersamaan dengan Makanan Kaya Zat Besi

Teh hijau telah lama diketahui memiliki manfaat untuk kesehatan, karena kandungan polifenol atau flavonoid yang dikenal sebagai EGCG (epigallocatechin-3-gallate). EGCG adalah senyawa ester dari epigallocatechin dan asam gallat, dan merupakan jenis dari catechin.  EGCG memiliki sifat antioksidan yang sangat kuat, sehingga banyak manfaatnya untuk melawan berbabagai penyakit, seperti kanker, HIV, radang usus, dan lain-lain.


Tapi tahukah Anda? Manfaat minum teh hijau akan berkurang kalau ketika minum dibarengi dengan makan makanan yang kaya zat besi (termasuk suplemen besi).  Besi makanan bisa bersumber dari daging, sayuran berdaun hijau gelap, atau suplemen besi yang biasa dikonsumsi sehari-hari.   Itulah kesimpulan sebuah penelitian berjudul Epigallocatechin-3-gallate inhibition of myeloperoxidase and its counter-regulation by dietary iron and lipocalin 2 in murine model of gut inflammation  yang diterbitkan dalam American Journal Pathology bulan April 2016 http://ajp.amjpathol.org/article/S0002-9440(16)00009-2/fulltext , yang dilakukan oleh Yeoh BS dan kawan-kawan yang melakukan percobaan pada model tikus yang menderita infeksi radang usus (inflammatory bowel disease).  Seperti diketahui EGCG berpotensi menghambat enzim myeloperoxidase, yaitu suatu enzim pro-inflammatory, yang dibebaskan oleh sel-sel darah putih selama mengalami peradangan.  Potensi inilah yang menyebabkan teh hijau bermanfaat bagi penderita penyakit radang usus.
Peneliti menemukan bahwa mengonsumsi teh hijau bersama-sama dengan makanan kaya besi akan mengurangi manfaat dari teh hijau.  Hal ini karena komponen utama dalah teh hijau akan berikatan besi, sehingga EGCG kehilangan kemampuan untuk menghambat enzim myeloperoxidase.  Karena proses ini manfaat dari besi juga hilang juga.  Jadi keduanya akan kehilangan potensinya.  Mekanismenya juga semakin kompleks karena EGCG juga diinaktivasi (menjadi tidak aktif) oleh protein yang terdapat pada inang (tubuh kita) yaitu lipocalin 2, yang sangat melimpah keberadaannya ketika kita mengalami peradangan.
Kalau efek negatif teh (polifenol) yang mengganggu penyerapan besi sudah lama diketahui, tetapi kali ini ditemukan efek sebaliknya.  Artinya kedua senyawa ini (EGCG dan zat besi) berinteraksi secara antagonistik, salah satu akan melemahkan yang lainya (saling melemahkan).
Nah kalau Anda ingin merasakan manfaat minum teh hijau, maka sebaiknya hindari mengonsumsi makanan kaya besi atau paling tidak memberi jeda waktu antara konsumsi keduanya.  Jadi sebenarnya manfaat teh hijau sangat tergantung pada bioavailabilitas komponen aktifnya.  Karena itu penting sekali diperhatikan bukan hanya makanan apa yang kita makan, melainkan makanan apa yang kita makan dan makanan lain apa yang kita makan bersamanya.
Selamat menikmati teh hijau.


No comments: