Teh hijau telah lama diketahui memiliki manfaat untuk
kesehatan, karena kandungan polifenol atau flavonoid yang dikenal sebagai EGCG
(epigallocatechin-3-gallate). EGCG adalah senyawa ester dari
epigallocatechin dan asam gallat, dan merupakan jenis dari catechin. EGCG memiliki sifat antioksidan yang sangat
kuat, sehingga banyak manfaatnya untuk melawan berbabagai penyakit, seperti
kanker, HIV, radang usus, dan lain-lain.
Tapi tahukah Anda? Manfaat minum teh hijau akan berkurang
kalau ketika minum dibarengi dengan makan makanan yang kaya zat besi (termasuk
suplemen besi). Besi makanan bisa
bersumber dari daging, sayuran berdaun hijau gelap, atau suplemen besi yang
biasa dikonsumsi sehari-hari. Itulah kesimpulan sebuah penelitian berjudul Epigallocatechin-3-gallate
inhibition of myeloperoxidase and its counter-regulation by dietary iron and
lipocalin 2 in murine model of gut inflammation yang diterbitkan dalam American Journal
Pathology bulan April 2016 http://ajp.amjpathol.org/article/S0002-9440(16)00009-2/fulltext
, yang dilakukan oleh Yeoh BS dan kawan-kawan yang melakukan percobaan pada
model tikus yang menderita infeksi radang usus (inflammatory bowel disease). Seperti diketahui EGCG berpotensi menghambat
enzim myeloperoxidase, yaitu suatu enzim pro-inflammatory, yang
dibebaskan oleh sel-sel darah putih selama mengalami peradangan. Potensi inilah yang menyebabkan teh hijau
bermanfaat bagi penderita penyakit radang usus.
Peneliti menemukan bahwa mengonsumsi teh hijau bersama-sama
dengan makanan kaya besi akan mengurangi manfaat dari teh hijau. Hal ini karena komponen utama dalah teh hijau
akan berikatan besi, sehingga EGCG kehilangan kemampuan untuk menghambat enzim myeloperoxidase. Karena proses ini manfaat dari besi juga
hilang juga. Jadi keduanya akan
kehilangan potensinya. Mekanismenya juga
semakin kompleks karena EGCG juga diinaktivasi (menjadi tidak aktif) oleh
protein yang terdapat pada inang (tubuh kita) yaitu lipocalin 2, yang
sangat melimpah keberadaannya ketika kita mengalami peradangan.
Kalau efek negatif teh (polifenol) yang mengganggu
penyerapan besi sudah lama diketahui, tetapi kali ini ditemukan efek
sebaliknya. Artinya kedua senyawa ini
(EGCG dan zat besi) berinteraksi secara antagonistik, salah satu akan
melemahkan yang lainya (saling melemahkan).
Nah kalau Anda ingin merasakan manfaat minum teh hijau, maka
sebaiknya hindari mengonsumsi makanan kaya besi atau paling tidak memberi jeda
waktu antara konsumsi keduanya. Jadi
sebenarnya manfaat teh hijau sangat tergantung pada bioavailabilitas komponen
aktifnya. Karena itu penting sekali
diperhatikan bukan hanya makanan apa yang kita makan, melainkan makanan apa
yang kita makan dan makanan lain apa yang kita makan bersamanya.
Selamat menikmati teh hijau.
No comments:
Post a Comment