Selama ini kita hanya mengenal lima citarasa, yaitu asam,
manis, pahit, asin, dan umami. Umami selama
ini merupakan citarasa yang paling baru ditemukan diantara kelima citarasa
tersebut, yaitu ditemukan sekitar tujuh tahun yang lalu dan sampai sekarang
posisinya masih tidak berubah sebagai citarasa kelima.
Ilmuwan dari Amerika Dr. Juyun
Lim dan kawan-kawan dari Department of Food Science and Technology, Oregon State
University telah menemukan citarasa keenam yang berkaitan erat dengan pangan
sumberkarbohidrat. Mereka menamakannya
dengan “starchy” (arti : mengandung pati; menurut hemat saya perlu dicarikan istilah yang lebih tepat, atau
mungkin rasa pati untuk bhs Indonesia).
Tim peneliti telah mempublikasikan penelitiannya di Oxford Journal :
Chemical Senses bulan lalu dengan judul Humans Can Taste Glucose Oligomers
Independent of the hT1R2/hT1R3 Sweet Taste Receptor http://chemse.oxfordjournals.org/content/41/9/755
. Penemuan ini tentu saja menggegerkan
dunia ilmu pengetahuan.
Selama ini sudah jamak diterima bahwa manusia dapat mengecap
citarasa mono- dan disakarida sebagai senyawa manis (sweet), tetapi mereka
tidak dapat mengecap citarasa polisakarida dan oligosakarida rantai lebih
panjang. Namun penelitian ini
membuktikan bahwa manusia dapat mengecap citarasa ‘oligomer glukosa’ (rata-rata
derajat polimerasi 7 dan 14). Dalam
penelitian yang melibatkan sekitar 100 subjek ini, apabila reseptor citarasa
manis diblok dengan lactisole (dikenal sebagai inhibitor rasa
manis) maka subjek penelitian tidak dapat mendeteksi rasa manis dari senyawa
pemberi rasa manis seperti glukosa, maltosa, dan sukralosa (pemanis buatan),
tetapi mereka dapat mendeteksi ‘oligomer glukosa’. Hal ini menunjukkan bahwa deteksi ‘oligomer
glukosa’ bebas dari reseptor citarasa manis hT1R2/hT1R3. Manusia menggambarkan citarasa ‘oligomer
glukosa’ sebagai “starchy” (‘rasa pati’), seperti halnya kita menggambarkan
gula sebagai rasa manis. Orang Asia akan menyebut “starchy” seperti
nasi, orang bangsa kulit putih atau orang Eropa (Kaukasus) menyebutnya seperti
roti atau seperti pasta.
Penemuan ini telah menguak misteri “carb-craving” yang sangat
sulit dilawan dan yang selama ini belum
banyak diketahui penyebabnya. Selama ini
selalu dikaitkan dengan gula. Nah dengan ditemukannya pangan kaya karbohidrat
juga memberi citarasa keenam “starchy” maka kita tidak heran lagi
mengapa orang sangat menikmati makanan kaya karbohidrat. Kalau dinegeri kita ada istilah makan nasi
sama garam, berarti paling tidak ada dua citarasa, yaitu asin dan “starchy”.
Dan orang sangat menikmati makanan seperti itu, seperti halnya kita suka makan
roti.
Tentu saja sebelum citarasa “starchy” ini diakui
sebagai citarasa utama, ia harus memenuhi beberapa kriteria seperti diakui
secara ilmiah, harus teridentifikasi reseptornya di lidah, dan pemicu respon
fisiologinya yang bermanfaat. Artinya
kita harus tahu bagaimana mekanisme indera kita mendeteksi citarasa ini. Karena itu masih diperukan banyak kajian dari
ilmuwan yang tertarik mempelajari bidang flavor.
Udah dulu ya, ntar kebanyakan cerita takutnya salah. Mohon maaf kalau ada kesalahan dalam
penulisan ini, maklum masih amatiran dan memiliki pengetahuan yang terbatas.
No comments:
Post a Comment