Gizi baik kunci pembangunan berkelanjutan. Tapi hampir semua negara anggota PBB menghadapi masalah gizi salah (malnutrition). Semakin banyak negara yang menghadapi masalah gizi yang semakin kompleks, seperti stunting, anemia, overweight. Tidak hanya itu, banyak negara tidak mampu memenuhi target perbaikan gizi global, meskipun juga ada banyak negara yang berhasil memperbaiki target sesuai dengan the World Health Assembly. Penyebab tidak langsung yang jadi pendorong masalah gizi, seperti suplai pangan, sanitasi dan air bersih, pendidikan, serta perawatan kesehatan, semakin membaik keadaannya. Cakupan intervensi yang spesifik gizi juga masih rendah.
Banyak pekerjaan yang harus dituntaskan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah gizi, termasuk investasi untuk perbaikan gizi, serta kebijakan, hukum (perundang-undangan) dan kelembagaan yang perlu diperkuat.
Kalau ingin membaca buku laporan gizi global dapat di unduh disini :
http://www.ifpri.org/publication/global-nutrition-report-2014
Friday, November 21, 2014
Thursday, November 13, 2014
Flavanol biji cokelat (cocoa beans) memperbaiki memori akibat penuaan
Senyawa yang ditemukan dalam biji cokelat (cocoa beans),
bukan chocolate, dapat mengembalikan kehilangan memori akibat penuaan pada
manula sehat. Demikian, hasil penelitian
terbaru yang dipublikasi dalam jurnal Nature Neuroscience 26 Oktober 2014. Penelitian ini merupakan penelitian pertama
yang secara langsung membuktikan bahwa komponen khusus dari penurunan memori
terkait usia dsebabkan oleh perubahan pada daerah khusus otak (dentate gyrus),
dan hal ini dapat diperbaiki dengan perbaikan makanan. Penelitian ini dilakukan oleh Adam M
Brickman, dan kawan-kawan dari Taub
Institute for Research on Alzheimer's Disease and the Aging Brain, Columbia
University, New York.
Daerah otak diberi
warna kuning adalah hippocampus; dentate gyrus ditunjukkan oleh warna hijau dan
entorhinal cortex warna ungu. Kerja sebelumnya,termasuk oleh laboratorium
peneliti senior Scott A. Small, M.D., menunjukkan bahwa perubahan pada bagian
tertentu hippocampus otak, yaitu dentate gyrus berhubungan dengan penurunan
memori normal terkait usia pada manusia dan mamalia lain. Dentate gyrus berbeda dengan entorhinal cortex, yaitu
daerah hippocampal yang dipengaruhi oleh
penyakit Alzheimer's disease tahap awal.
Credit: Lab of Scott A. Small, M.D.
Penurunan memori ini merupakan hal yang normal dengan
semakin bertambahnya usia. Penurunan
memori terjadi mulai usia dewasa awal (meskipun pada usia dewasa awal ini tidak
berpengaruh nyata terhadap mutu hidup) sampai usia seseorang mencapai 50-an dan
60-an tahun. Penelitian ini sendiri
dilakukan pada kelompok usia 50-69 tahun.
Flavan-3-ol
(kadang-kadang disebut sebagai flavanol) merupakan turunan flavan. Flavan sendiri merupakan salah satu kelompok dari
flavonoid. Senyawa-senyawa flavan ini termasuk catechin, epicatechin gallate,
epiallocatechin gallate, proanthocyanidin, theaflavin, dan thearubigin. Catechin banyak terdapat pada teh, kakao dan
cokelat (yang dibuat dari biji cokelat).
Pada penelitian ini subjek (37 orang) yang merupakan
sukarelawan sehat berusia 50-69 tahun diberi minuman yang mengandung flavanol
dari biji cokelat dengan dua tingkat dosis, yaitu diet flavanol tinggi (900 mg
flavanol per hari) atau diet flavanol rendah ( 10 mg flavanol per hari). Pemberian minuman dilakukan selama tiga (3)
bulan.
Setelah tiga bulan pemberian minuman kaya flavanol maka
sangat nyata terjadi perbaikan memori.
Memori seseorang yang setara usia sekitar 60 tahun pada awal penelitian
membaik menjadi memori seperti orang yang berusia 30-an atau 40-an tahun. Sungguh terjadi perbaikan yang luar biasa.
Hasil penelitian ini tentu saja memberikan harapan untuk
pebaikan memori kaum manula. Penelitian
ini juga perlu direplikasi lebih banyak lagi agar mendapatkan hasil yang lebih
meyakinkan.
Sekali lagi minuman kaya flavanol yang diuji disini berasal
dari biji cokelat (cocoa beans), yang biasanya kandungan flavanol ini terbuang
ketika melakukan proses pembuatan makanan/cokelat. Jadi bukan makan cokelat olahan (chocolate)
ya.
Link jurnal :
http://www.nature.com/neuro/journal/vaop/ncurrent/full/nn.3850.html#access
Wednesday, November 12, 2014
Penemuan pertama ‘virological penicillin’- harapan melawan virus
Setelah sekitar satu abad penemuan penicillin oleh Alexander
Fleming sebagai antibiotik dan bermanfaat menyelamatkan banyak nyawa, kini
ilmuwan Tiongkok (Zhen Zhou et al. dari Jiangsu Engineering Research Center for
MicroRNA Biology and Biotechnology, State Key Laboratory of Pharmaceutical
Biotechnology, School of Life Sciences, Nanjing University) menemukan apa yang
mereka sebut dengan ‘virological penicillin’ – MIR2911, suatu molekul yang ditemukan secara alami
pada herba Tiongkok yang disebut “honeysuckle” (Lonecera japonica), lihat http://www.fs.fed.us/database/feis/plants/vine/lonjap/all.html
. Senyawa ini memiliki aktivitas
antivirus spektrum luas. Tanaman ini secara tradisional di Tiongkok digunakan
untuk mengobati influenza. Tanaman yang biasa
dikonsumsi dalam bentuk teh dapat menekan replikasi virus influenza.
Sebagai produk alami kita berharap MIR2911, yang merupakan ‘virological
penicillin’ dan terbukti mengikat beberapa jenis virus influenza dan menghambat
virus H1N1, tidak hanya berperan melawan virus influenza, melainkan juga
virus-virus lainnya yang pada saat ini belum terkendalikan.
Demikian hasil penelitian terbaru dipublikasi dalam jurnal
Cell Research http://www.nature.com/cr/journal/vaop/ncurrent/full/cr2014130a.html
Monday, November 3, 2014
Apa bahaya minum susu?
Susu pada saat ini dianggap merupakan minuman yang
menyehatkan, bahkan diklaim dapat memperbaiki kesehatan tulang. Apakah minum susu tidak berbahaya? Penelitian terbaru menunjukkan efek yang
buruk dari kebiasaan minum susu terhadap kesehatan tulang dan bahkan kematian.
Penelitian kohort pada manusia menunjukan bahwa orang yang
biasa minum susu 3 kali atau lebih dalam sehari ternyata kerapuhan tulang 50% lebih
tinggi dan kematiannya duakali lipat lebih tinggi (baca http://www.bmj.com/content/349/bmj.g6015). Pada penelitian subsampel ditemukan hubungan
antara asupan susu dengan 8-iso-PGF2α pada urin (suatu biomarker stres
oksidatif) dan interleukin-6 serum (biomarker utama inflamasi atau peradangan).
Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian pada hewan
yang menunjukkan asupan galaktosa (jenis gula yang terdapat dalam laktosa atau
gula susu) menyebabkan kerusakan oksidatif dan mempercepat penuaan. Kerusakan oksidatif menyebabkan berbagai
gangguan kesehatan kronis, seperti kanker, hipertensi, penyakit jantung . Karena itu asupan susu yang berkaitan dengan
peningkatan 8-iso-PGF2α dan interleukin-6 jelas menyebabkan laju kematian
akibat penyakit kanker dan kardiovaskular yang lebih tinggi.
Faktor lain yang berbahaya dalam susu adalah lemak jenuh
pada susu. Lemak susu ini diketahui dapat
mengubah komposisi bakteri yang tidak berbahaya yang secara alami terdapat
dalam usus. Akibatnya terjadi
ketidakseimbangan atau terjadinya pergeseran keseimbangan spesies, dan hal ini
dapat memicu respon imun yang menyebabkan inflamasi dan kerusakan jaringan (baca http://blogs.scientificamerican.com/observations/2012/06/13/saturated-fats-change-gut-bacteria-and-may-raise-risk-for-inflammatory-bowel-disease/
dan http://www.nature.com/nature/journal/v487/n7405/full/nature11225.html). Lemak jenuh ini biasanya sangat sukar
dicerna. Untuk melarutkan lemak maka
hati akan memproduksi suatu bentuk empedu yang kaya akan sulfur. Peneliti menemukan apabila empedu tersebut
sampai ke usus, maka mikroba yang disebut Bilophila wadsworthia -- nama yang
berarti pencinta empedu—akan berkembang biak dan menyebabkan inflamasi dan
kerusakan jaringan. Pada orang sehat
populasi bakteri ini sangat kecil di usus, hanya sekitar 0,01%.
Thursday, October 30, 2014
Konsumsi susu yang tinggi tidak mengurangi resiko keropos tulang
Sebuah penelitian kohort yang baru dipublikasi di British Medical Journal (dipublikasi 28 Oktober 2014) mengamati hubungan antara konsumsi susu dengan kematian dan
keropos tulang pada wanita dan laki-laki di Swedia , yang dilakukan Prof. Karl
Michaëlsson, dkk dari Department of Surgical Sciences, Uppsala
University, Swedia. Pada penelitian ini diamati kebiasaan makan
dari 61.400 wanita pada tahun 1987-1990 dan 45.300 laki-laki pada tahun 1997,
dan kemudian dimonitor selama rata-rata 22 tahun kedepan. Pada penelitian ini partisipan (subjek)
ditanya tentang kebiasaan minum susu dan produknya seperti yogurt dan keju. Selanjutnya diamati (dilacak) seberapa banyak
yang menjadi keropos tulang dan meninggal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi susu yang tinggi (lebih dari 3 gelas perhari atau 680 mL) pada wanita dan laki-laki tidak mengurangi resiko keropos tulang, bahkan tingkat kematiannya lebih tinggi pada wanita dan laki-laki. Padahal selama ini susu merupakan sumber kalsium yang baik dan dianggap dapat memperkuat tulang dan mengurangi keropos tulang.
Secara spesifik wanita yang minum susu 3 gelas sehari atau lebih memiliki peluang kematian duakali lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang minum susu kurang dari satu gelas perhari. Kemudian ditemukan juga bahwa wanita yang minum susu 3 gelas atau lebih per hari memiliki keropos tulang pinggung 50% lebih tinggi dibanding yang minum susu sedikit.
Apabila dipertimbangkan juga konsumsi susu yang difermentasi, seperti yogurt, maka wanita yang banyak mengkonsumsi susu dan produk turunannya memiliki resiko keropos tulang yang lebih rendah. Prof. Karl Michaëlsson menduga hal ini erat kaitannya dengan keberadaan gula dalam susu. Karena hasil penelitian pada hewan menunjukkan gula mempercepat proses penuaan.
Disarankan agar setiap orang terus mengonsumsi diet seimbang dan beragam dari berbagai kelompok pangan yang selama ini dianjurkan, termasuk konsumsi susu.
Alamat Jurnalnya :
http://www.bmj.com/content/bmj/349/bmj.g6015.full.pdf
Sunday, October 26, 2014
Mengapa tidak boleh minum ketika sedang makan
Semua orang menyadari
bahwa air sangat penting untuk kehidupan.
Kekurangan cairan akan mengakibatkan dehidrasi. Untuk menghindari
dehidrasi setiap orang dianjurkan minum lebih banyak. Tetapi minum air ketika sedang makan bukanlah
waktu yang tepat. Mengapa demkian?
Karena akan berdampak buruk terhadap pencernaan makanan.
Ketika kita mengunyah makanan, tubuh kita membuat enzim atau
cairan cerna yang membantu memecah makanan agar masuk kedalam usus dan diserap
kedalam tubuh. Jika kita minum air saat
sedang makan, maka air tesebut akan melarutkan “cairan cerna” sehingga
berkurang keasamannya atau daya cernanya, dan hal ini akan mengganggu proses
pencernaan makanan.
Pada orang-orang tua (diatas 40 tahun) biasanya asam lambung
atau HCl biasanya kurang kuat dibandingkan dengan orang yang masih muda (usia
18-20 tahun). Rendahnya atau ketiadaan asam lambung ini dikenal dengan
hipokloridria. Hipokloridria menyebabkan
berbagai masalah pencernaan. Lambung
membutuhkan lingkungan asam karena berbagai alasan berikut :
·
Asam dibutuhkan untuk pencernaan protein.
·
Asam dibutuhkan agar lambung dapat dikosongkan
secara tepat, dan kegagalan pengosongan lambung dapat menyebabkan penyakit
refluks gastroesofagus.
·
Asam dibutuhkan untuk mensterilisasi lambung dan
membunuh bakteri atau ragi yang masuk lambung
·
Lingkungan asam dibutuhkan untuk penyerapan zat
gizi mikro (micronutrients) tertentu, terutama ion-ion valensi dua dan valensi
tiga seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg), zinc (Zn), tembaga (Cu), besi (Fe),
selenium (Se), boron dan sebagainya.
Hati-hati juga dengan diet cola yang mengandung asam fosfat
yang dapat mengganggu keasaman lambung, serta juga mengganggu metabolisme
kalsium dan kesehatan tulang apabila diminum dalam jumlah banyak.
Dampak
negatif minum saat sedang makan
1.
Kegagalan mencerna makanan secara tepat,
terutama menyebabkan gangguan penyerapan protein.
2.
Kegagalan menyerap mineral mikro. Mineral mikro
sangat penting untuk fungsi tubuh normal.
Jika mineral intidak ada, maka proses biokimia tubuh akan terganggu atau
melambat, organ-organ juga melambat, dan terjadi proses penuaan yang lebih
cepat. Sehingga orang akan mudah terkena
penyakit, seperti kanker, penyakit jantung, dan penyakit neuro-degeneratif.
3.
Kegagaan mensterilkan lambung. Hal ini akan membuat seseorang lebih rentan
terhadap penyakit infeksi usus, seperti gastro-enteritis dan kemungkinan juga
enterovirus, seperti Epstein-Barr virus,
Coxsackie virus, Echo virus dan lain-lain.
4.
Gangguan penyerapan vitamin B12. Seperti diketahui lambung harus dalam suasana
asam agar dapat menyerap vitamin B12
Dampak negatif pangan yang tidak tercerna tersebut akhirnya
akan menyebabkan refluks asam, nyeri ulu
hati (heartburn), dan juga
menyebabkan membanjirnya insulin darah sama pengaruhnya seperti kita makan pangan
indeks glikemik tinggi.
Akhir-akhir ini banyak orang minum air lebih banyak dengan
harapan meningkatkan metabolisme, sehingga dapat menurunkan berat badan. Tentu saja hal itu benar. Tetapi minum air yang banyak saat sedang
makan tidak akan membantu memacu metabolisme dan menurunkan berat badan.
Karena itu cobalah
berhenti minum sebelum makan dan kita harus menunggu 30 menit setelah makan
untuk memulai minum kembali. Kita masih
boleh minum sedikit demi sedikit sebelum dan setelah makan, tetapi tidak
dianjurkan minum segelas penuh air pada saat makan karena hal ini akan
menyebabkan masalah-masalah metabolisme dan pencernaan.
Friday, October 24, 2014
Lassi Mangga
Lassi merupakan
minuman dingin tradisional berbahan dasar yogurt yang berasal dari India,
Banglades, dan Pakistan. Lassi biasanya dibuat dan diminum sebelum makan,
tetapi minuman ini juga bisa dijadikan snack bergizi yang menyegarkan. Ketika mangga sedang melimpah seperti
sekarang ini biasanya bosan makan buah mangga segar, meskipun cara ini (whole food) sangat menyehatkan. Untuk mengurangi kebosanan bisa dicoba
membuat Lassi mangga.
Dengan minum minuman berbahan dasar mangga akan didapatkan
manfaat yang sangat banyak, karena mangga kaya akan manfaat. Diantara manfaat mangga adalah mencegah
kanker, memperbaiki penglihatan, tinggi kandungan Cu, memperbaiki kehidupan
seks, meningkatkan basa, memperbaiki pencernaan, menurunkan kolesterol, serta
memperbaiki memori dan konsentrasi.
Resep ini dapat dibuat menjadi 4 ½ sajian. Setiap sajian menyuplai sekitar 85 kkal, 4 g
protein, 17 g karbohidrat, 0 g lemak, 3,7 g serat, 130 mg kalsium, dan 14 mg
vitamin C.
Bahan-bahan:
1 buah mangga matang
1 gelas yogurt-tanpa lemak rasa
plain
1 sendok makan gula
6 potong (kubus) es batu
Cara membuat :
1.
Cuci dan kupas buah mangga. Ambil daging buahnya, dan buang kulit dan
bijinya.
2.
Potong- potong daging mangga dan masukkan dalam
blender.
3.
Tambahkan yogurt, gula, es batu kedalam blender.
4.
Blender bahan-bahan tersebut sampai halus.
5.
Sajikan segera atau simpan dalam refregerator
sampai 24 jam.
Tuesday, October 21, 2014
Sepuluh konsep utama gizi untuk hidup sehat
Konsep utama gizi untuk
hidup sehat ini sangat penting dalam
memahami gizi dan peranan zat-zat gizi bagi kesehatan. Konsep ini juga berguna dalam memahami dan
memilih makanan yang harus dikonsumsi sehari-hari agar selalu sehat.
1. Pada umumnya berbagai jenis pangan yang terdapat
secara alami merupakan campuran zat-zat gizi.
Dalam pangan
sangat jarang hanya mengandung satu jenis zat gizi. Biasanya makanan mengandung berbagai jenis
zat gizi, bahkan dalam makanan yang manis sekalipun kandungannya tidak hanya
gula tetapi ada juga zat gizi lainnya. Madu
misalnya, tidak hanya mengandung gula melainkan juga mengandung misalnya
mineral dan lainnya. Nasi mengandung
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
2. Berimbang dan beragam membantu memastikan
kecukupan gizi dari menu makanan.
Tidak ada
pangan alami yang “sempurna” yang mengandung zat-zat gizi dalam jumlah yang
dibutuhkan tubuh, kecuali Air Susu Ibu.
Karena itu untuk memastikan zat gizi yang cukup dari diet kita
sehari-hari, maka pilih diet yang beragam
yang mengandung pangan dari setiap kelompok pangan, sayur, buah, lauk-pauk,
makanan pokok (nasi, roti, singkong, ubi jalar, dll), serta susu dan produk
susu. Kemudian pilih beragam pangan
dari setiap kelompok pangan. Untuk
membuat perencanaan menu yang lebih menarik, dan hidangan yang lebih menarik
dan seru, maka cobalah pangan-pangan baru yang tidak familiar serta resep-resep
baru sebagai menu sehari-hari.
3. Tidak ada pangan yang baik (“good”) atau yang buruk (“bad”).
Semua pangan
mengandung zat gizi sendiri-sendiri.
Jangan berpikir makanan tertentu ‘baik’ dan yang lain ‘buruk’ bagi tubuh
Anda. Yang perlu diperhatikan pilih
pangan yang padat zat gizi (nutrient-dense
food), dan kurangi pangan yang mengandung energi (kalori) tinggi (energy density-food) tetapi kosong zat
gizi lainnya. Fokus pada pangan yang
padat zat gizi tentu saja akan memperbaiki mutu gizi diet. Pangan yang buruk sebenarnya adalah pangan
yang mengandung racun (termasuk pestisida, logam berat, bahan tambahan makanan
yang berbahaya, dll). Karena itu hindari
pangan yang berbahaya tersebut.
4. Nikmati
makan semua makanan secukupnya saja.
Konsep
makan secukupnya (moderation)
artinya memperoleh zat-zat gizi yang cukup dari makanan , dengan prinsip
menghindari jumlah yang berlebihan, dan menyeimbangkan asupan energi dengan
pengeluaran energi, terutama melalui aktifitas fisik.
Hal yang bisa dilakukan adalah memilih pangan yang padat zat gizi dan
mengurangi ukuran porsi atau takaran saji.
5. Untuk setiap zat gizi, ada kisaran asupan yang
aman.
Makan beragam makanan
yang padat zat gizi akan menjamin jumlah zat gizi yang cukup dan aman. Dosis fisiologi suatu zat gizi adalah jumlah
yang berada dalam kisaran asupan yang aman dan membuat tubuh berfungsi secara
optimal. Mengonsumsi makanan kurang dari
dosis fisiologi akan menyebabkan kekurangan gizi. Mengonsumsi suplemen zat gizi secara
berlebihan akan berdampak buruk terhadap fungsi-fungsi tubuh. Karena itu upayanya kebutuhan gizi hanya
dipenuhi dari makanan sehari-hari.
6. Makanan merupakan sumber terbaik zat-zat gizi
dan fitokimia.
Cara paling
alami dan ekonomis memperoleh zat gizi dan fitokimia yang bermanfaat adalah
dengan cara memilih makanan (diet) yang beragam dan didasarkan pada pangan utuh
(whole food) dan pangan yang diproses
(diolah) secara minimal. Penting sekali
untuk memahami bahwa suplemen gizi tidak mengandung segala hal yang dibutuhkan
tubuh agar berfungsi optimal. Karena itu
pastikan zat gizi yang dibutuhkan tubuh didapatkan dari makanan utuh yang
dikonsumsi sehari-hari.
7. Tidak ada pendekatan “one size fits all” untuk perencanaan diet yang cukup gizinya.
Setiap orang
memiliki kebutuhan gizi sendiri-sendiri.
Kebutuhan gizi anak-anak berbeda dengan orangtua, begitu pula kebutuhan
gizi laki-laki berbeda dengan perempuan. Selera setiap orang juga tidak sama.
Karena itu perencanaan menu harus dibuat khusus untuk setiap individu.
8. Pangan dan zat gizi yang terkandung didalamnya
tidak mengobati segala-galanya.
Meskipun penyakit
defisiensi gizi, seperti skurvi, dapat diobati dengan memberi makanan yang
mengandung vitamin C, tetapi tidak semua penyakit dapat diobatii dengan
makanan. Makanan hanyalah salah satu
aspek yang penting untuk kesehatan.
Akhir-akhir ini berkembang pangan fungsional (atau nutrasetikal),
beberapa penelitian menunjukkan dampak yang bermanfaat bagi penyakit tertentu.
9. Gizi salah (malnutrition)
termasuk kekurangan gizi dan kelebihan gizi.
Gizi salah (malnutrition) merupakan keadaan kesehatan seseorang yang
diakibatkan oleh karena tubuh tidak mendapatkan asupan zat gizi secara tepat. Setiap orang harus mengonsumsi makanan dan
minuman dalam jumlah cukup. Apabila
makanan dan minman yang dikonsumsi terlalu sedikit akan muncul penyaki
defisiensi gizi, sebaliknya apabila dikonsumsi berlebihan akan muncul kelebihan
gizi, seperti obesitas.
10. Gizi merupakan ilmu yang dinamik.
Ilmuwan gizi
selalu melakukan penelitian kaitan antara diet dengan kesehatan. Karena itu pedoman gizi seimbang dan praktek
bisa akan selalu direvisi disesuaikan dengan perkembangan ilmu gizi yang
bersifat dinamis.
Sumber Bacaan :
Wendy S. 2011. Nutrition
for healthy living. Second Edition. New Yok : McGraw-Hill.
Friday, October 17, 2014
FUNGSI MAKANAN
Makanan didefinisikan sebagai segala sesuatu
(bahan) yang dapat dimakan yang dapat berbentuk padat, cair atau semicair yang
apabila ditelan, dicerna dan berasimilasi dalam tubuh akan memberikan manfaat
bagi tubuh. Makanan memiliki fungsi
dalam kehidupan sehari-hari. Tiga
fungsi makanan yang utama adalah :
1.
Fungsi
fisiologi
2.
Fungsi
sosial
3.
Fungsi
psikologi
1.
Fungsi
fisiologi
·
Memberikan
energi
·
Membangun
sel-sel dan jaringan baru
·
Memperbaiki
jaringan tubuh
·
Mengatur
proses-proses dalam tubuh
·
Melindungi
tubuh melawan penyakit
2.
Fungsi
sosial makanan
Ø Fungsi gastronomi
Manusia
makan karena untuk memenuhi kesenangannya. Ciri organoleptik
menentukan makanan ditolak atau diterima oleh seseorang.
Contoh: Orang Afrika
menyenangi makanan yang
dikunyah, seperti daging.
Ø Fungsi arti budaya
Makanan memberikan
identitas budaya individu atau kelompok tertentu.
Contoh:
§ Orang Islam tidak
makan babi.
§ Suku bangsa Eskimo dinamai Eskimo, yaitu pemakan daging
mentah, oleh suku bangsa tetangganya.
Ø Fungsi religi dan magis
§ Selamatan menggunakan nasi tumpeng, bubur merah-putih, makanan upacara keagamaan di Bali,
Jawa, dll.
§ Padi : sebagai lambang
pemberian Dewi Sri.
Ø Fungsi komunikasi
§ Makanan sebagai simbol
keramahtamahan.
§ Upacara perkawinan : saling suap nasi, lambang
penyerahan
diri.
§ Membawa makanan pada calon mertua.
§ Makan bersama dengan rekan bisnis.
Ø Fungsi pernyataan status ekonomi
§ Di Eropa roti putih memberi makna seorang konsumen memiliki kedudukan ekonomi tinggi.
§ Makan tiwul melambangkan status ekonomi rendah.
§ Makan daging
melambangkan status sosial ekonomi tinggi.
Ø Fungsi simbol kekuasaan dan kekuatan
§ Orang yang menguasai suplai pangan dapat menguasai masyarakat.
§ Bantuan pangan dari negara
maju ke negara miskin.
§ Ayah sebagai pencari nafkah “harus diutamakan”.
3.
Fungsi
psikologi makanan
·
Makanan
memenuhi kebutuhan-kebutuhan emosional tertentu, termasuk rasa aman, cinta, dan
perhatian.
·
Makanan
digunakan untuk menyatakan perasaan perhatian khusus, persahabatan, pengakuan
atau hukuman
Wednesday, October 15, 2014
Kerugian Ekonomi Akibat Gizi Buruk
Perbaikan gizi berkontribusi terhadap
meningkatnya produktivitas, pembangunan ekonomi dan penurunan angka kemiskinan.
Hal ini terjadi melalui peningkatan kemampuan kapasitas aktifitas fisik,
peningkatan kemampuan kognitif, performa belajar dan penurunan angka kesakitan
dan angka kematian. Gizi buruk jika tidak ditangani dengan baik akan
mengakibatkan lingkaran setan antara kemiskinan dan gizi buruk melalui tiga
mekanisme: penurunan produktifitas kerja, kehilangan tidak langsung akibat
penurunan kemampuan kognitif dan tingginya biaya kesehatan.
Gizi buruk berkontribusi terhadap 60% angka kematian pada anak dan anak yang memiliki berat badan rendah
memiliki resiko kematian dua kali lebih besar dibandingkan anak yang bergizi
baik. Bayi yang lahir degan berat badan rendah atau BBLR (<`2,5 Kg) memiliki
resiko kematian 2-10 kali lebih besar dibanding bayi normal. Di masa dewasanya
mereka juga memiliki resiko yang lebih besar untuk menderita penyakit degeneratif
seperti diabetes melitus dan penyakit kardiovaskuler.
Resiko
ekonomi mengabaikan gizi buruk
Biaya akibat gizi buruk di negara berkembang menelan biaya jutaan
dolar setiap tahunnya. Laporan Bank
Dunia 2006 juga menyebutkan bahwa kerugian financial akibat gizi buruk sangat
tinggi. Pada level negara, India
sebagai contoh; kerugian yang timbul
akibat kehilangan produktivitas akibat gizi buruk sebesar 2,95 % dari Produk
Domestik Bruto (PDB) negara tersebut. Kerugian akibat defisiensi gizi mikro
saja mengakibatkan kerugian sebesar US $ 2,5 juta per tahunnya atau sekitar 0,4
persen dari PDB negara yang bersangkutan.
Anak yang berstatus gizi buruk memerlukan
pelayanan kesehatan yang lebih khusus (memerlukan perhatian lebih) dan
memerlukan biaya yang lebih besar di banding anak yang berstatus gizi baik.
Anak yang bergizi buruk juga memiliki prestasi sekolah yang lebih buruk dan
cenderung lebih sering tidak naik kelas dibanding anak yang bergizi baik, hal
ini pada akhirnya juga akan meningkatkan pengeluaran untuk biaya pendidikan.
Rasio manfaat-biaya
program Gizi
Program perbaikan gizi sangat menguntungkan
secara ekonomi, manfaat yang diperoleh jauh lebih besar dibandingkan dengan
biaya yang dikeluarkan. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Behrman, Alderman, dan Hoddinott (2004) menunjukkan bahwa hasil
atau manfaat yang diperoleh jauh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang
dikeluarkan untuk program perbaikan gizi. Perhitungan manfaat tersebut diperoleh
melalui asumsi terhadap penurunan angka kematian,
penurunan biaya kesehatan, dan meningkatnya produktivitas serta manfaat-manfaat
lainnya. Sebagai contoh untuk setiap 1 rupiah
biaya yang dikeluarkan untuk program promosi ASI ekslusif di rumah sakit menghasilkan
manfaaat sebesar 5-67 rupiah. Manfaat untuk program lainnya bisa di lihat pada
tabel berikut.
Tabel. Rasio manfaat-biaya program intervensi gizi
Program intervensi
|
Manfaat-biaya
|
Promosi ASI di rumah sakit
|
5-67
|
Pelayanan keehatan anak terpadu
|
9-16
|
Suplementasi Yodium pada wanita
|
15-520
|
Suplementasi Vitamin A pada anak < 6 tahun
|
4-43
|
Fortifikasi zat besi (per kapita)
|
176-200
|
Suplementasi zat besi (per wanita hamil)
|
6-14
|
Sumber : Behrman,
Alderman, dan Hoddinott (2004)
Keadaan gizi dan gangguan kesehatan
Dapatkah makanan kita mempengaruhi resiko
berkembangnya penyakit? Jawabannya tergantung pada jenis penyakitnya. Dua jenis
penyakit yang banyak diderita orang diseluruh dunia adalah penyakit infeksi dan
penyakit tidak menular kronis (degeneratif).
Penyakit infeksi seperti tuberkolosa, penyakit hati, pnemonia, dan diare
merupakan merupakan penyakit yang banyak diderita oleh penduduk Indonesia. Penyakit-penyakit ini dapat menurunkan umur
harapan hidup orang Indonesia. Adanya vaksin dan antibiotik jauh mengurangi
insiden penyakit-penyakit tersebut dibandingkan dengan keadaan-keadaan
sebelumnya. Saat ini kita dihadapkan
pada munculnya penyakit infeksi baru, yaitu H1N1 yang pada awalnya dikenal
dengan flu burung, Ebola, MERS dan AIDS serta adanya resistensi tuberkolosa dan
penyakit yang bersumber dari makanan (seperti tifoid dan diare) yang resinten
(kebal) terhadap obat antibiotik.
Meskipun ilmuwan sudah bekerja keras untuk mengembangkan obat-obatan
baru, pemerintah tetap harus memperkuat sistem respon kedaruratan dan
melindungi makanan dan suplai air bersih agar masyarakat terhindar dari resiko
serangan penyakit tersebut.
Setiap
orang juga dapat melindungi dirinya sendiri.
Setiap orang dapat melawan jutaan mikroba setiap hari yang sebagiannya
merupakan penyebab penyakit. Meskipun
gizi tidak dapat secara langsung mencegah atau mengobati penyakit, gizi dapat
memperkuat atau memperlemah sistem pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit. Gizi yang baik dapat membantu memperkuat
pertahanan tubuh, sebaliknya gizi yang buruk dapat memperlemah pertahanan tubuh
melawan penyakit.
Tanpa
kita sadari, sistem imun (kekebalan) tubuh secara terus menerus melawan ribuan
serangan mikroorganisme dan sel kanker.
Jika sistem imun tubuh menurun, maka tubuh mudah diserang penyakit. Sistem imun tubuh yang bergizi baik
memberikan perlindungan terbaik karena alasan berikut :
1. Asupan
berbagai vitamin dan mineral yang defisien berkaitan dengan gangguan resistensi
penyakit.
2. Jaringan
imun merupakan yang pertama kali diganggu apabila terjadi kekurangan gizi.
3. Beberapa
defisiensi gizi dalam waktu singkat sangat berbahaya bagi imunitas dibandingkan
dengan hal lainnya. Kecepatan dampaknya
dipengaruhi oleh apakah zat-zat gizi lain dapat melakukan tugas-tugas metabolik
dengan adanya defisiensi zat gizi tertentu, seberapa berat defisiensi gizinya,
dan apakah infeksi sudah muncul, serta umur seseorang.
Pada
saat ini dikenal istilah immunonutrition (gizi imun) yang digunakan untuk
menjelaskan pengaruh zat-zat gizi terhadap fungsi sistem imun, khususnya
berkenaan dengan terapi gizi medik.
Defisiensi atau toksisitas zat-zat gizi berikut ini dapat mengganggu
imunitas, yaitu protein, energi, vitamin A, vitamin E, vitamin D, vitamin C,
vitamin B, folat, besi, seng,copper,dan magnesium. Defisiensi atau toksisitas hanya salah satu
zat gizi dapat memperlemah sistem imun.
Sebagai contoh, defisiensi vitamin A memperlemah membran saluran cerna
dan kulit tubuh. Defisiensi vitamin C memperlemah daya bunuh sel darah
putih. Terlalu rendah vitamin E dapat
mengganggu imunitas, terutama melalui perannya sebagai antioksidan. Kekurangan
seng (Zn) mengganggu imunitas melalui penurunan jumlah sel darah putih, dan
kelebihan seng (Zn) mengganggu respon imun. Menu makanan yang seimbang dapat
mendukung pertahanan sistem imun.
Apabila
orang mengalami kekurangan gizi, maka selanjutnya kekurangan gizi tersebut akan
memperburuk keadaan penyakit, dan sebaliknya penyakit tersebut akan memperburuk
keadaan kurang gizi.
Apakah
gangguan gizi hanya akibat kekurangan gizi?
Tentu saja tidak. Gangguan gizi dapat
pula diakibatkan karena kelebihan gizi, misalnya obesitas (kegemukan). Penyakit akibat kelebihan gizi banyak
terdapat di negara-negara yang sudah maju; di daerah perkotaan di Indonesia
juga masih banyak dijumpai masalah ini, terutama pada masyarakat berpenghasilan
tinggi.
Kelebihan
gizi ternyata juga diketahui berhubungan erat (atau merupakan faktor resiko)
dengan munculnya penyakit- penyakit degeneratif (penyakit tidak menular kronis),
seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, diabetes, kanker. Penderita penyakit degeneratif ini di Indonesia
semakin banyak. Laporan Riset Kesehatan
Dasar 2013 (Kemenkes, 2014) menunjukkan penyakit tidak menular kronis semakin meningkat dan
semakin mendominasi penyebab kematian.
Hal ini sejalan dengan semakin meningkatnya pendapatan masyarakat dan
perubahan gaya hidup dan konsumsi makanan.
Konsekuensi
kesehatan yang diakibatkan oleh berbagai keadaan gizi disajikan pada tabel
dibawah ini.
Keadaan
Gizi
|
Konsekuensi
kesehatan, Outcome
|
Gizi optimum
Seseorang yang
tahan pangan dengan menu ang cukup, seimbang, dan bijaksana
|
Sehat, afiat, perkembangan
normal, mutu hidup tinggi
|
Kurang gizi (Undernutrition):
lapar
Seseorang yang
rawan pangan yang hidup dalam kemiskinan, ketidaktahuan (pendidikan rendah),
lingkungan politik yang tidak stabil, masyarakat yang kacau, peperangan
|
• Penurunan
perkembanan fisik dan mental
• Pnurunan
sistem kekebalan tubuh
• Peningkatan
penyakit infeksi
• Lingkaran
setan kurang gizi, gangguan tumbuh kembang, kemiskinan
|
Kelebihan gizi
(Overnutrition)
Asupan makanan
yang berlebihan, khususnya zat gizi makro, ditambah dengan keadaan:
• kurang
aktivitas fisik
•
merokok, stres, minum minuman alkohol
|
Obesitas, sindrom
metabolik, penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus tipe 2, kanker: penyakit
tidak menular kronis, yang seringkali dicirikan oleh kelebihan gizi makro dan
kekurangan gizi mikro
|
Gizi salah (Malnutrition)
Transisi gizi:
Individu atau masyarakat yang sebelumnya mengalami rawan pangan → kemudian
dihadapkan dengan keberlimpahan makanan yang enak-enak → Beberapa orang
mengalami kekurangan gizi atau kelaparan (undernourished), sebagian yang
lainnya terlalu banyak zat gizi makro dan terlalu sedikit zat gizi mikro
|
Beban ganda
masalah penyakit infeksi dan penyakit tidak menular kronis, yang seringkali
dicirikan oleh kelebihan gizi makro dan kekurangan gizi mikro
|
Sumber : Gibney, et al., (2009). Introduction to Human Nutrition, second
edition. Wiley-Blackwell.
Sunday, September 28, 2014
Perkembangan Istilah Defisiensi Gizi
Hadi Riyadi
Istilah gizi berkembang sesuai dengan dugaan penyebab
terjadinya kekurangan gizi pada saat itu.
Istilah malnutrition (gizi
salah) yang digunakan oleh ilmuwan saat ini merujuk pada undernutrition (kurang gizi) dan overnutrition (kelebihan gizi).
Kekurangan gizi (undernutrition)
umumnya terdiri dari asupan energi yang rendah dan juga kurangnya mutu makanan
karena kekurangan zat gizi mikro.
Kelebihan gizi (overnutrition)
umumnya merujuk pada kelebihan asupan energi, tetapi dapat juga pada saat yang
sama gterjadi kekurangan zat gizi mikro.
Oleh
karena itu, agar terhindar dari kekurangan gizi maka harus ada jaminan tidak
hanya ketahanan pangan (food security) tetapi juga ketahanan
gizi (nutrition security). Istilah
ketahanan pangan didefinisikan sebagai tersedianya pangan dalam jumlah yang
cukup dan terjangkau bagi setiap orang pada setiap saat untuk memenuhi
kebutuhan dalam mencapai hidup yang sehat dan aktif. Istilah ketahanan
gizi yang didefinisikan oleh Agnes R Quisumbing adalah status gizi yang
cukup dalam hal protein, energi, vitamin, dan mineral bagi semua anggota rumah
tangga sepanjang waktu.
Perkembanan
(asal mula) istilah gizi yang menjelaskan defisiensi gizi pada anak di negara
berkembang dapat dilihat pada tabel berikut.
Tahun
|
Istilah
|
Penjelasan
|
1900 – 1930
|
Distrofia Pluricarencial
|
Istilah yang digunakan oleh pekerja Amerika Latin yang berarti
“keadaan multi defisiensi”
|
1935
|
Kwashiorkor
|
Dari bahasa Ga di Afrika Barat yang berarti “penyakit anak bengkak”
|
1955
|
Protein Deficiency
(Defisiensi Protein)
|
Istilah yang menggambarkan pemikiran pada saat itu bahwa penyebab
utama kwashiorkor adalah defisiensi protein
|
1959-1960
|
Protein-calorie malnutrition
(PCM) – Kurang Kalori Protein
Protein Energy Malnutrition
(PEM) – Kurang Energi Protein
|
PCM diperkenalkan pada akhir tahun 1950-an, yang menggambarkan
penyebab kekurangan gizi adalah kekurangan kalori dan protein.
Pada saat ini berkembang menjadi protein
energy malnutrition (PEM) .
Digunakan untuk mencakup semua keadaan defisiensi gizi yang lain
daripada yang disebabkan terutama oleh zat-zat gizi khusus (seperti skurvi,
pellagra). PEM atau KEP masih
digunakan secara luas.
|
1980-an – 1990-an
|
Energy-nutrient malnutrition
(ENM) – Kurang energi dan zat gizi
|
Suatu pengakuan bahwa zat-zat gizi lain disamping protein (dalam hal
ini Seng, vitamin A) berkontribusi terhadap kekurangan gizi dan kegagalan
pertumbuhan. Istilah ini tidak
digunakan secara luas.
|
1990-an
|
Micronutrient deficiency
(Defisiensi zat gizi mikro)
|
Digunakan terutama pada defisiensi zat-zat gizi utama pada saat itu,
yaitu : vitamin A, iodium, seng (Zn), dan besi (Fe).
|
Akhir 1990-an
|
Malnutrition – gizi salah
|
Istilah yang digunakan secara luas oleh organisasi internasonal (seperti
Unicef) untuk menjelaskan masalah kurang energi dan zat gizi serta kegagalan
pertumbuhan.
Istilah ini sekarang menjelaskan tidak hanya masalah kekurangan gizi
tetapi juga masalah kelebihan gizi.
|
Sumber : Sight and Life (2011) - Micronutrients, Macro
Impact: The story of vitamins and a hungry world
Subscribe to:
Posts (Atom)