Semua orang menyadari
bahwa air sangat penting untuk kehidupan.
Kekurangan cairan akan mengakibatkan dehidrasi. Untuk menghindari
dehidrasi setiap orang dianjurkan minum lebih banyak. Tetapi minum air ketika sedang makan bukanlah
waktu yang tepat. Mengapa demkian?
Karena akan berdampak buruk terhadap pencernaan makanan.
Ketika kita mengunyah makanan, tubuh kita membuat enzim atau
cairan cerna yang membantu memecah makanan agar masuk kedalam usus dan diserap
kedalam tubuh. Jika kita minum air saat
sedang makan, maka air tesebut akan melarutkan “cairan cerna” sehingga
berkurang keasamannya atau daya cernanya, dan hal ini akan mengganggu proses
pencernaan makanan.
Pada orang-orang tua (diatas 40 tahun) biasanya asam lambung
atau HCl biasanya kurang kuat dibandingkan dengan orang yang masih muda (usia
18-20 tahun). Rendahnya atau ketiadaan asam lambung ini dikenal dengan
hipokloridria. Hipokloridria menyebabkan
berbagai masalah pencernaan. Lambung
membutuhkan lingkungan asam karena berbagai alasan berikut :
·
Asam dibutuhkan untuk pencernaan protein.
·
Asam dibutuhkan agar lambung dapat dikosongkan
secara tepat, dan kegagalan pengosongan lambung dapat menyebabkan penyakit
refluks gastroesofagus.
·
Asam dibutuhkan untuk mensterilisasi lambung dan
membunuh bakteri atau ragi yang masuk lambung
·
Lingkungan asam dibutuhkan untuk penyerapan zat
gizi mikro (micronutrients) tertentu, terutama ion-ion valensi dua dan valensi
tiga seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg), zinc (Zn), tembaga (Cu), besi (Fe),
selenium (Se), boron dan sebagainya.
Hati-hati juga dengan diet cola yang mengandung asam fosfat
yang dapat mengganggu keasaman lambung, serta juga mengganggu metabolisme
kalsium dan kesehatan tulang apabila diminum dalam jumlah banyak.
Dampak
negatif minum saat sedang makan
1.
Kegagalan mencerna makanan secara tepat,
terutama menyebabkan gangguan penyerapan protein.
2.
Kegagalan menyerap mineral mikro. Mineral mikro
sangat penting untuk fungsi tubuh normal.
Jika mineral intidak ada, maka proses biokimia tubuh akan terganggu atau
melambat, organ-organ juga melambat, dan terjadi proses penuaan yang lebih
cepat. Sehingga orang akan mudah terkena
penyakit, seperti kanker, penyakit jantung, dan penyakit neuro-degeneratif.
3.
Kegagaan mensterilkan lambung. Hal ini akan membuat seseorang lebih rentan
terhadap penyakit infeksi usus, seperti gastro-enteritis dan kemungkinan juga
enterovirus, seperti Epstein-Barr virus,
Coxsackie virus, Echo virus dan lain-lain.
4.
Gangguan penyerapan vitamin B12. Seperti diketahui lambung harus dalam suasana
asam agar dapat menyerap vitamin B12
Dampak negatif pangan yang tidak tercerna tersebut akhirnya
akan menyebabkan refluks asam, nyeri ulu
hati (heartburn), dan juga
menyebabkan membanjirnya insulin darah sama pengaruhnya seperti kita makan pangan
indeks glikemik tinggi.
Akhir-akhir ini banyak orang minum air lebih banyak dengan
harapan meningkatkan metabolisme, sehingga dapat menurunkan berat badan. Tentu saja hal itu benar. Tetapi minum air yang banyak saat sedang
makan tidak akan membantu memacu metabolisme dan menurunkan berat badan.
Karena itu cobalah
berhenti minum sebelum makan dan kita harus menunggu 30 menit setelah makan
untuk memulai minum kembali. Kita masih
boleh minum sedikit demi sedikit sebelum dan setelah makan, tetapi tidak
dianjurkan minum segelas penuh air pada saat makan karena hal ini akan
menyebabkan masalah-masalah metabolisme dan pencernaan.
1 comment:
Pak Hadi, terimakasih sharingnya... sangat bermanfaat. Pak ingin menanyakan tentang salah satu akibat dr minum ketika makan yaitu membanjirnya insulin. Ini penjelasannya bagaimana ya pak..? Terimakasih...
Post a Comment