Diet ‘Carbohydrate-loading’
Hadi Riyadi
Diet ‘carbohydrate-loading’ merupakan strategi untuk meningkatkan jumlah simpanan
tenaga (glikogen) di dalam otot kita dengan tujuan untuk mrningkatkan performan
atlet. Pada ‘carbohydrate loading’ ini,
kita dianjurkan untuk makan karbohidrat dalam jumlah besar beberapa hari
sebelum pertandingan pada atlet enduran intensitas tinggi, seperti
maraton. Pada saat melakukan ‘carbohydrate loading’ biasanya latihan fisik
dikurangi.
Tujuan
Setiap kita melakukan
aktivitas fisik, tubuh kita akan membutuhkan energi. Energi yang kita gunakan
terutama berasal dari karbohidrat.
Semakin tinggi intensitas latihan kita dan semakin lama kita latihan
maka tubuh kita semakin membutuhkan energi ekstra agar kita dapat menyelesaikan
tugas tersebut. Tujuan ‘carbohydrate loading’ adalah untuk memberikan energi
agar dapat menyelesaikan pertandingan yang bersifat enduran dengan tingkat
kelelahan yang lebih sedikit sehingga dapat meningkatkan performan seorang
atlet. ‘Carbohydrate loading’ ini sangat bermanfaat bagi seorang atlet, seperti
pelari maraton, pelari, perenang dan pesepeda jarak jauh, yang kegiatannya
berlangsung lebih dari 90menit. Bagi
kegiatan atletik yang berlangsung lebih singkat, seperti sprinter, angkat besi, berlari dan berenang santai, ‘carbohydrate loading’tidak terlalu penting.
Peranan karbohidrat
Karbohidrat
merupakan salah satu zat gizi makro yang merupakan sumber energi utama bagi
tubuh kita. Karbohidrat dapat dicirikan
dari struktur dan jumlah molekul gula yang dikenal sebagai monosakarida,
disakarida, atau polisakarida. Monosakarida, seperti glukosa dan fruktosa,
terdiri dari satu molekul gula sebagai gula sederhana. Disakarida, seperti
sukrosa (dikenal sebagai gula pasir, gula meja), terdiri dari dua molekul gula,
dan dikategorikan pula sebagai gula sederhana. Karbohidrat sederhana dan sumber
pangannya secara rinci disajian pada tabel 1.
Karbohidrat
|
Keterangan
|
Monosakarida
|
|
Glukosa
|
Disebut
juga dextrosa; ditemukan pada beberapa tanaman pangan, buah dan madu.
|
Fruktosa
|
Disebut
juga gula buah; ditemukan pada beberapa tanaman pangan, buah dan madu.
|
Galaktosa
|
Produk
dari pemecahan laktosa
|
Disakarida
|
|
Sukrosa
|
Disebut
juga gula putih, terdiri dari glukosa dan fruktosa; digunakan sebagai
pemanis.
|
Laktosa
|
Tersusun
dari galaktosa dan glukosa; ditemukan pada susu dan beberapa produk
turunannya.
|
Maltosa
|
Tersusun
dari dua molekul glukosa; produk dari pemecahan pati.
|
Polisakarida,
tersusun dari banyak unit glukosa yang terikat bersama, disebut karbohidrat
kompleks. Pati, dekstrin, dan serat mengandung karbohidrat kompleks.
Maltodekstrin adalah polisakarida –polimer glukosa- namun tidak tersusun dari
pati atau serat dan dapat dimetabolisme seperti gula sederhana. Karbohidrat
kompleks dan cirinya dapat dilihat pada tabel 2.
Polisakarida
|
|
Amilopektin
|
Pati;
ditemukan pada beberapa tanaman pangan dan tanaman biji.
|
Amilosa
|
Pati;
ditemukan pada beberapa tanaman pangan dan tanaman biji.
|
Karagenan
|
Serat
larut; digunakan sebagai pengental dan penstabil makanan.
|
Selulosa
|
Serat tak larut; ditemukan pada lapisan kulit tanaman
berbiji, biji-bijian, dan kulit buah atau sayur.
|
Sirup
jagung
|
Hidrolisa
pati; ditemukan pada proses makanan.
|
Dekstrin
|
Hidrolisa
pati; ditemukan pada proses makanan.
|
Glikogen
|
Pati
pada hewan; ditemukan pada daging dan hati.
|
Hemiselulosa
|
Serat
tak larut; ditemukan pada lapisan kulit tanaman berbiji, biji-bijian, kulit
buah atau sayur.
|
Inulin
|
Serat larut.
|
Gula
invert
|
Sukrosa
terhidrolisa; ditemukan pada proses pangan.
|
Lignin
|
Serat
tak larut; ditemukan pada dinding sel tanaman.
|
Pektin
|
Serat
larut; ditemukan pada buah apel.
|
Pentingnya meningkatkan simpanan energi
Secara normal otot kita hanya menyimpan gligoken dalam jumlah kecil, yang hanya cukup untuk digunakan bagi aktivitas latihan fisik ringan/sedang. Jika latihan fisiknya meningkat dengan intensitas tinggi dan berlangsung lebih dari 90 menit, maka simpanan glikogen tubuh akan habis. Pada keadaan tersebut, tubuh kita akan mengalami kelelahan dan perfoman tubuh akan menurun drastis.
Secara normal otot kita hanya menyimpan gligoken dalam jumlah kecil, yang hanya cukup untuk digunakan bagi aktivitas latihan fisik ringan/sedang. Jika latihan fisiknya meningkat dengan intensitas tinggi dan berlangsung lebih dari 90 menit, maka simpanan glikogen tubuh akan habis. Pada keadaan tersebut, tubuh kita akan mengalami kelelahan dan perfoman tubuh akan menurun drastis.
Dengan melakukan ‘carbohydrate
loading’, tubuh kita akan mampu menyimpan glikogen lebih banyak dan mampu
memenuhi kebutuhan aktivitas yang berlangsung lama, sehingga stamina kita lebih
baik untuk beraktivitas dengan enduran yang lebih lama tanpa mengalami
kekelahan yang berarti. Akan tetapi hal ini harus dibarengi dengan konsumsi
sumber energi selama berlangsungnya aktivitas latihan fisik tersebut. Sumber energi yang biasa dikonsumsi selama aktivitas
latihan fisik tersebut adalah pisang atau minuman berenergi (sport drinks).
Cara melakukan ‘carbohydrate loading’
‘Carbohydrate loading’ biasanya dilakukan seminggu sebelum hari pertandingan yang membutuhkan aktivitas enduran tinggi. Tahapan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
‘Carbohydrate loading’ biasanya dilakukan seminggu sebelum hari pertandingan yang membutuhkan aktivitas enduran tinggi. Tahapan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
1.
Sekitar seminggu sebelum pertandingan, sesuaikan asupan karbohidrat sekitar
50-55 persen saja dari kebutuhan energi total.
Sebagai kompensasi penurunan karbohidrat maka asupan lemak dan protein
akan meningkat. Pada saat ini latihan fisik
tetap pada keadaan normal. Dengan
demikian simpanan karbohidrat akan kosong dan siap untuk diisi pada tahap
berikutnya.
2.
Tiga sampai empat hari sebelum pertandingan, tingkatkan asupan karbohidrat
menjadi sekitar 70 persen dari kebutuhan energi total. Atlet yang lebih besar
perawakannya harus mengkonsumsi 10 g karbohidrat per kg berat badan, sedangkan
atlet yang perawakannya lebih kecil mengkonsumsi 7 g per kg berat badannya. Asupan
lemak harus dikurangi sebagai kompensasi konsumsi pangan karbohidrat yang
tinggi. Pada saat ini latihan harus jauh dikurangi, bahkan harus istirahat pada
sehari sebelum hari pertandingan .
Secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3.
Pedoman ‘Carbohydrate loading’
Hari ke-
|
Latihan
(70% VO2 max)
|
Jumlah Karbohidrat
g/kg berat badan
|
1
|
90 menit
|
5
|
2
|
40 menit
|
5
|
3
|
40 menit
|
5
|
4
|
20 menit
|
10
|
5
|
20 menit
|
10
|
6
|
Istirahat
|
10
|
Sumber : Dunford M. (Ed.).
2006. Sports nutrition : A
practice manual for professionals. 4 th
edition. American Dietetic Association.
Masalah dalam ‘carbohydrate loading’
Diet ‘carbohydrate-loading’
menyebabkan beberapa ketidaknyamanan dan efek samping, yaitu :
1.
Pertambahan berat badan akibat adanya penambahan
air yang lebih tinggi untuk setiap gram simpanan glikogen. Setiap gram simpanan glikogen membutuhkan 3
gram air.
2.
Ketidaknyamanan perut , seperti kembung, akibat
konsumsi karbohidat tinggi terutama makanan yang menghasilkan gas seperti
kacang-kacangan, brokoli, dan terlalu tinggi serat. Karena itu kurangi makanan yang mengandung serat
tinggi satu atau dua hari sebelum pertandingan.
3.
Lemak tubuh akan meningkat kalau program yang
dilakukan kurang benar.
4.
Perubahan kadar gula darah dapat terjadi, karena
itu selalu monitor kadar gula darah.
5.
Bagi laki-laki sudah terbukti manfaat program
ini, etapi bagi perempuan mungkin kurang atau tidak bermanfaat. Belum banyak penelitian pada perempuan.
Daftar Pustaka
1.
Dunford M. (Ed.). 2006. Sports nutrition : A practice manual for
professionals. 4 th edition. American Dietetic Association.
2.
Whitney E, et al. Understanding Nutrition. 12th ed. Belmont, Calif.:
Wadsworth Cengage Learning; 2011.
1 comment:
nice info pak, terimakasih :)
Post a Comment