Hadi
Riyadi
Phyto berasal dari kata Yunani yang berarti tanaman. Fitokimia merupakan senyawa-senyawa kimia
yang berasal dari tanaman yang mempunyai peranan penting bagi kesehatan. Fitokimia ini bukanlah zat-zat gizi dasar yang
dikenal secara klasik (mineral, vitamin, karbohidrat, protein, atau lemak). Meskipun demikian, istilah fitokimia juga
dikenal dengan fitonutrient (phytonutrients).
Fitokimia yang banyak berkaitan dengan
kesehatan kita adalah phenolic, karotenoid, asam organik, dan beberapa senyawa
bioaktif, seperti saponin dan sterol. Banyak
penelitian menunjukkan fitokimia ini memiliki efek anti-kanker dan
antioksidan. Efek antioksidan ini sangat
baik dalam mencegah penyakit degeneratif lainnya. Hal inilah yang menyebabkan mengapa orang-orang
yang mengkonsumsi lebih banyak sayuran mempunyai resiko terserang penyakit
kanker yang lebih rendah.
Dr.
David Heber dalam bukunya What color is
your diet ? yang terbit tahun 2002 dari Pusat Gizi Manusia Universitas
California di Los Angeles yang pertamakali mengemukakan sistem 7 warna
sayuran/buah-buahan yang mangandung fitokimia dan dampaknya terhadap kesehatan
(lihat Tabel 1). Pada saat ini lebih
banyak lagi fitokimia yang sudah diidentifikasi yang bermanfaat pada kesehatan,
terutama dalam mencegah penyakit degeneratif, seperti yang sudah di tulis dalam
buku Rao (2012). Dengan memperhatikan
warna sayur dan buah maka kita akan mudah memilih makanan mana yang akan kita
pilih untuk kesehatan kita. Tetapi yang
lebih mudah bagi kita adalah cobalah makan sayur/buah yang beraneka warna. Penambahan sayur dan buah dalam menu kita
akan mengurangi makanan sumber karbohidrat dalam menu kita, seperti nasi, roti,
mie, kue, sehingga kita terhindar dari kelebihan asupan energi, yang pada
akhirnya dapat mencega kegemukan.
Manfaat makan sayur/buah semakin bertambah dengan adanya serat makanan yang
terdapat dalam sayur/buah yang sangat bermanfaat bagi kesehatan percernaan
kita.
Tabel
1. Jenis fitokimia, sumbernya, dan efek
fisiologinya
Warna
sayur/buah
|
Jenis
fitokimia
|
Jenis
sayuran/buah-buahan
|
Efek fisiologi
|
Merah
|
lycopene,
phytoene, phytofluene, vitamin E
|
Tomat, jus
sayur, semangka
|
Senyawa ini
duakali lebih efektif dibanding beta-karoten dalam mengeliminasi radikal
bebas yang merusak sel.
|
Hijau
|
glucosinolates,
folic acid, isothiocyanates, indole-3 carbinol
|
Brokoli, kubis/kol,
pak choy, kembang kol.
|
Senyawa ini
memiliki efek protektif dari kanker.
|
Hijau/kuning
|
lutein,
zeaxanthin
|
Bayam,
alpukat, kangkung, buncis, kiwi, kol hijau, mustard
|
Senyawa ini
memiliki efek antioksidan dan antikanker.
|
Orange
|
alpha- and
beta-carotene, beta-cryptoxanthin
|
Wortel, labu
kuning, mangga, aprikot, blewah.
|
Senyawa ini
memiliki efek antikanker.
|
Orange/kuning
|
vitamin C,
flavonoids
|
Orange, jus
orange, jeruk kepruk, jeruk-kuning, lemon, limau, pepaya, nenas.
|
Senyawa ini memiliki efek antioksidan dn
antikanker.
|
Merah/ungu
|
anthocyanins,
ellagic acid, flavonoids
|
Anggur, cherri,
anggur merah, stroberi, bluberri, blackberri, cranberri, plum, kismis.
|
Efeknya 20-50
kali lebih efektif dari vitamin C, mengurangi penggumpalan darah, efek
antikanker dan anti penuaan.
|
Putih/hijau
|
allyl sulfides
|
Bawang merah,
bawang putih
|
Senyawa ini
memiliki efek antikanker dan anti penyakit jantung koroner.
|
Sumber
: Heber dan Bowerman (2002)
Pustaka
Heber D and Bowerman S. 2002.
What color is your diet?: the seven colors of health. First edition. New York : William Morrow.
Rao V (ed).
2012. Phytochemicals – A Global Perspective of Their Role in Nutrition
and Health. Croatia : InTech.
Rao V (ed).
2012. Phytochemicals as
Nutraceuticals – Global Approaches to Their Role in Nutrition and Health. Croatia : InTech.
1 comment:
Fitokimia(antioksidan)pada ubi jalar itu maksudnya apa ya?
Post a Comment