Laman

Tuesday, March 12, 2013

Kenali fitokimia antioksidan/antikanker dalam sayur/buah



Hadi Riyadi
            Phyto berasal dari kata Yunani yang berarti tanaman.  Fitokimia merupakan senyawa-senyawa kimia yang berasal dari tanaman yang mempunyai peranan penting bagi kesehatan.  Fitokimia ini bukanlah zat-zat gizi dasar yang dikenal secara klasik (mineral, vitamin, karbohidrat, protein, atau lemak).   Meskipun demikian, istilah fitokimia juga dikenal dengan fitonutrient (phytonutrients).  Fitokimia yang banyak berkaitan dengan kesehatan kita adalah phenolic, karotenoid, asam organik, dan beberapa senyawa bioaktif, seperti saponin dan sterol.  Banyak penelitian menunjukkan fitokimia ini memiliki efek anti-kanker dan antioksidan.  Efek antioksidan ini sangat baik dalam mencegah penyakit degeneratif lainnya.  Hal inilah yang menyebabkan mengapa orang-orang yang mengkonsumsi lebih banyak sayuran mempunyai resiko terserang penyakit kanker yang lebih rendah.
            Dr. David Heber dalam bukunya What color is your diet ? yang terbit tahun 2002 dari Pusat Gizi Manusia Universitas California di Los Angeles yang pertamakali mengemukakan sistem 7 warna sayuran/buah-buahan yang mangandung fitokimia dan dampaknya terhadap kesehatan (lihat Tabel 1).  Pada saat ini lebih banyak lagi fitokimia yang sudah diidentifikasi yang bermanfaat pada kesehatan, terutama dalam mencegah penyakit degeneratif, seperti yang sudah di tulis dalam buku Rao (2012).  Dengan memperhatikan warna sayur dan buah maka kita akan mudah memilih makanan mana yang akan kita pilih untuk kesehatan kita.  Tetapi yang lebih mudah bagi kita adalah cobalah makan sayur/buah yang beraneka warna.  Penambahan sayur dan buah dalam menu kita akan mengurangi makanan sumber karbohidrat dalam menu kita, seperti nasi, roti, mie, kue, sehingga kita terhindar dari kelebihan asupan energi, yang pada akhirnya dapat mencega kegemukan.  Manfaat makan sayur/buah semakin bertambah dengan adanya serat makanan yang terdapat dalam sayur/buah yang sangat bermanfaat bagi kesehatan percernaan kita.

            Tabel 1.  Jenis fitokimia, sumbernya, dan efek fisiologinya

Warna sayur/buah
Jenis fitokimia
Jenis sayuran/buah-buahan
Efek fisiologi
Merah
lycopene, phytoene, phytofluene, vitamin E
Tomat, jus sayur, semangka
Senyawa ini duakali lebih efektif dibanding beta-karoten dalam mengeliminasi radikal bebas yang merusak sel.
Hijau
glucosinolates, folic acid, isothiocyanates, indole-3 carbinol
Brokoli, kubis/kol, pak choy, kembang kol.
Senyawa ini memiliki efek protektif dari kanker.
Hijau/kuning
lutein, zeaxanthin
Bayam, alpukat, kangkung, buncis, kiwi, kol hijau, mustard
Senyawa ini memiliki efek antioksidan dan antikanker.
Orange
alpha- and beta-carotene, beta-cryptoxanthin
Wortel, labu kuning, mangga, aprikot, blewah.
Senyawa ini memiliki efek antikanker.
Orange/kuning
vitamin C, flavonoids
Orange, jus orange, jeruk kepruk, jeruk-kuning, lemon, limau, pepaya, nenas.
Senyawa  ini memiliki efek antioksidan dn antikanker.
Merah/ungu
anthocyanins, ellagic acid, flavonoids
Anggur, cherri, anggur merah, stroberi, bluberri, blackberri, cranberri, plum, kismis.
Efeknya 20-50 kali lebih efektif dari vitamin C, mengurangi penggumpalan darah, efek antikanker dan anti penuaan.
Putih/hijau
allyl sulfides
Bawang merah, bawang putih
Senyawa ini memiliki efek antikanker dan anti penyakit jantung koroner.
            Sumber : Heber dan Bowerman (2002)
Pustaka
Heber D and Bowerman S.  2002.  What color is your diet?: the seven colors of health.  First edition.  New York : William Morrow.
Rao V (ed).  2012. Phytochemicals – A Global Perspective of Their Role in Nutrition and Health. Croatia : InTech.
Rao V (ed).  2012.  Phytochemicals as Nutraceuticals – Global Approaches to Their Role in Nutrition and Health.  Croatia : InTech.

1 comment:

Adhista Fania said...

Fitokimia(antioksidan)pada ubi jalar itu maksudnya apa ya?