Laman

Monday, March 18, 2013

Mengapa atlet membutuhkan protein yang lebih tinggi



Hadi Riyadi
            Istilah protein berasal dari bahasa Yunani, yang berarti yang menduduki tempat pertama, diperkenalkan pertama kali oleh Gerardur Mulder, seorang ahli kimia Belanda (1802-1880), pada tahun 1838.  Dia mendefinisikan protein sebagai senyawa dalam pangan yang mengandung nitrogen dan dipercayainya merupakan suatu senyawa yang sangat penting bagi berfungsinya tubuh, yang tanpa senyawa ini, kehidupan tidak mungkin terjadi.  Sekarang tentu sulit untuk mempertahankan pendapat bahwa protein lebih penting daripada zat gizi lain. Protein memang salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita.  Protein merupakan komponen terbesar kedua (komponen terbesar air) dari otot kita.  Fungsi protein bagi tubuh kita dapat diringkas sebagai berikut :
  1. Untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan tubuh. 
  2.  Membentuk senyawa-senyawa essensial tubuh, seperti hormon, enzim, hemoglobin, dll. 
  3. Mengatur keseimbangan air, yang sangat penting menjaga hidrasi tubuh bagi atlet. 
  4.  Mempertahankan kenetralan (asam-asam) tubuh 
  5. Pembentukan antibodi (zat kekebalan tubuh). 
  6. Mentranspor zat gizi ke jaringan yang membutuhkan.
Alasan kebutuhan protein atlet lebih tinggi
            Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa kebutuhan protein atlet lebih tinggi dibandingkan dengan kebutuhan orang biasa (bukan atlet) :
  • Atlet memiliki  otot tubuh yang lebih tinggi sehingga membutuhkan protein yang lebih banyak agar terus bertahan hidup; 
  •  Atlet mengalami sedikit kehilangan protein di urin (proteinuria), sedangkan non-atlet biasanya tidak kehilangan protein di urin (Lebih besar intensitas dan lama latihan, lebih besar pula proteinuria; 
  •  Atlet membakar sejumlah kecil protein selama melakukan olahraga (sekitar 5 persen dari pembakaran energi total); dan 
  • Atlet membutuhkan protein tambahan untuk pemulihan dari kerusakan otot yang terjadi selama berolahraga.
            Oleh karena itu, perlu perhatian khusus bagi olahragawan agar dapat memenuhi kebutuhan proteinnya.  Beberapa kelompok olahragawan lebih sulit untuk memenuhi kebutuhannya, karenanya bagi mereka harus selalu mewaspadainya.  Kelompok olahragawan yang agak sulit memenuhi kebutuhan protein tersebut adalah :
·         Atlet muda yang masih dalam pertumbuhan, sehingga mereka membutuhkan protein untuk kerja otot dan pertumbuhannya;
·         Atlet yang membatasi asupan makanan (diet) dalam upaya untuk  mencapai profil tubuh atau berat badan yang diinginkan, seperti atlet senam;
·         Atlet yang menganut vegetarian yang tidak makan daging, ikan, telur dan produk susu;
·         Atlet yang membatasi asupan pangan karena alasan budaya dan agama.

Kebutuhan protein atlet
            Kebutuhan protein atlet sebenarnya tidak sulit untuk dipenuhi, hal ini karena atlet pada umumnya membutuhkan energi yang lebih tinggi sehingga makannya juga lebih banyak.  Kebutuhan protein akan terpenuhi kalau atlet makan makanan yang beranekaragam. Pada tabel berikut diperlihatkan kebutuhan protein atlet.


            Tabel Kebutuhan protein atlet dewasa

Jenis atlet
Kebutuhan protein harian
(g /kg berat badan)
Contoh : atlet dengan berat badan 70 kg
Angka kecukupan protein untuk penduduk nomal berusia lebih dari 18 tahun
0.8 g
56 g/day
Atlet enduran (seperti maraton)  dan atlet olahraga tim (seperti sepakbola, bola basket)
1.2 – 1.6 g
84 – 112 g/day
Atlet Strength (seperti tinju, gulat, angkat besi)
1.6 – 1.7 g
105 – 119 g/day
          
            Sumber : Benardot (2011)

Pangan sumber protein
            Pangan sumber protein hewani adalah daging, ayam, ikan, telur, susu dan produk olahannya.  Pangan nabati yang banyak mengandung protein adalah kedelai, kacang tanah, kacang hijau, dan kacang-kacangan lainnya. 
Pustaka
Benardot D.  2011.  Advanced sports nutrition.  Second edition.  Champaign, IL : Human Kinetics.

No comments: