Konsep utama gizi untuk
hidup sehat ini sangat penting dalam
memahami gizi dan peranan zat-zat gizi bagi kesehatan. Konsep ini juga berguna dalam memahami dan
memilih makanan yang harus dikonsumsi sehari-hari agar selalu sehat.
1. Pada umumnya berbagai jenis pangan yang terdapat
secara alami merupakan campuran zat-zat gizi.
Dalam pangan
sangat jarang hanya mengandung satu jenis zat gizi. Biasanya makanan mengandung berbagai jenis
zat gizi, bahkan dalam makanan yang manis sekalipun kandungannya tidak hanya
gula tetapi ada juga zat gizi lainnya. Madu
misalnya, tidak hanya mengandung gula melainkan juga mengandung misalnya
mineral dan lainnya. Nasi mengandung
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
2. Berimbang dan beragam membantu memastikan
kecukupan gizi dari menu makanan.
Tidak ada
pangan alami yang “sempurna” yang mengandung zat-zat gizi dalam jumlah yang
dibutuhkan tubuh, kecuali Air Susu Ibu.
Karena itu untuk memastikan zat gizi yang cukup dari diet kita
sehari-hari, maka pilih diet yang beragam
yang mengandung pangan dari setiap kelompok pangan, sayur, buah, lauk-pauk,
makanan pokok (nasi, roti, singkong, ubi jalar, dll), serta susu dan produk
susu. Kemudian pilih beragam pangan
dari setiap kelompok pangan. Untuk
membuat perencanaan menu yang lebih menarik, dan hidangan yang lebih menarik
dan seru, maka cobalah pangan-pangan baru yang tidak familiar serta resep-resep
baru sebagai menu sehari-hari.
3. Tidak ada pangan yang baik (“good”) atau yang buruk (“bad”).
Semua pangan
mengandung zat gizi sendiri-sendiri.
Jangan berpikir makanan tertentu ‘baik’ dan yang lain ‘buruk’ bagi tubuh
Anda. Yang perlu diperhatikan pilih
pangan yang padat zat gizi (nutrient-dense
food), dan kurangi pangan yang mengandung energi (kalori) tinggi (energy density-food) tetapi kosong zat
gizi lainnya. Fokus pada pangan yang
padat zat gizi tentu saja akan memperbaiki mutu gizi diet. Pangan yang buruk sebenarnya adalah pangan
yang mengandung racun (termasuk pestisida, logam berat, bahan tambahan makanan
yang berbahaya, dll). Karena itu hindari
pangan yang berbahaya tersebut.
4. Nikmati
makan semua makanan secukupnya saja.
Konsep
makan secukupnya (moderation)
artinya memperoleh zat-zat gizi yang cukup dari makanan , dengan prinsip
menghindari jumlah yang berlebihan, dan menyeimbangkan asupan energi dengan
pengeluaran energi, terutama melalui aktifitas fisik.
Hal yang bisa dilakukan adalah memilih pangan yang padat zat gizi dan
mengurangi ukuran porsi atau takaran saji.
5. Untuk setiap zat gizi, ada kisaran asupan yang
aman.
Makan beragam makanan
yang padat zat gizi akan menjamin jumlah zat gizi yang cukup dan aman. Dosis fisiologi suatu zat gizi adalah jumlah
yang berada dalam kisaran asupan yang aman dan membuat tubuh berfungsi secara
optimal. Mengonsumsi makanan kurang dari
dosis fisiologi akan menyebabkan kekurangan gizi. Mengonsumsi suplemen zat gizi secara
berlebihan akan berdampak buruk terhadap fungsi-fungsi tubuh. Karena itu upayanya kebutuhan gizi hanya
dipenuhi dari makanan sehari-hari.
6. Makanan merupakan sumber terbaik zat-zat gizi
dan fitokimia.
Cara paling
alami dan ekonomis memperoleh zat gizi dan fitokimia yang bermanfaat adalah
dengan cara memilih makanan (diet) yang beragam dan didasarkan pada pangan utuh
(whole food) dan pangan yang diproses
(diolah) secara minimal. Penting sekali
untuk memahami bahwa suplemen gizi tidak mengandung segala hal yang dibutuhkan
tubuh agar berfungsi optimal. Karena itu
pastikan zat gizi yang dibutuhkan tubuh didapatkan dari makanan utuh yang
dikonsumsi sehari-hari.
7. Tidak ada pendekatan “one size fits all” untuk perencanaan diet yang cukup gizinya.
Setiap orang
memiliki kebutuhan gizi sendiri-sendiri.
Kebutuhan gizi anak-anak berbeda dengan orangtua, begitu pula kebutuhan
gizi laki-laki berbeda dengan perempuan. Selera setiap orang juga tidak sama.
Karena itu perencanaan menu harus dibuat khusus untuk setiap individu.
8. Pangan dan zat gizi yang terkandung didalamnya
tidak mengobati segala-galanya.
Meskipun penyakit
defisiensi gizi, seperti skurvi, dapat diobati dengan memberi makanan yang
mengandung vitamin C, tetapi tidak semua penyakit dapat diobatii dengan
makanan. Makanan hanyalah salah satu
aspek yang penting untuk kesehatan.
Akhir-akhir ini berkembang pangan fungsional (atau nutrasetikal),
beberapa penelitian menunjukkan dampak yang bermanfaat bagi penyakit tertentu.
9. Gizi salah (malnutrition)
termasuk kekurangan gizi dan kelebihan gizi.
Gizi salah (malnutrition) merupakan keadaan kesehatan seseorang yang
diakibatkan oleh karena tubuh tidak mendapatkan asupan zat gizi secara tepat. Setiap orang harus mengonsumsi makanan dan
minuman dalam jumlah cukup. Apabila
makanan dan minman yang dikonsumsi terlalu sedikit akan muncul penyaki
defisiensi gizi, sebaliknya apabila dikonsumsi berlebihan akan muncul kelebihan
gizi, seperti obesitas.
10. Gizi merupakan ilmu yang dinamik.
Ilmuwan gizi
selalu melakukan penelitian kaitan antara diet dengan kesehatan. Karena itu pedoman gizi seimbang dan praktek
bisa akan selalu direvisi disesuaikan dengan perkembangan ilmu gizi yang
bersifat dinamis.
Sumber Bacaan :
Wendy S. 2011. Nutrition
for healthy living. Second Edition. New Yok : McGraw-Hill.