Akhir-akhir ini banyak orang yang menginginkan tubuhnya berotot. Bagi laki-laki akan terasa semakin ‘macho’. Banyak atlet atau orang biasa tertarik untuk meningkatkan ototnya. Ini berarti mereka harus meningkatkan sistesis (pembentukan) otot. Peningkatan sintesis protein akan meningkatkan otot kontraktil, sehingga membuat otot-otot lebih besar dan lebih kuat. Beberapa keadaan dapat memperlancar sintesis protein, yaitu :
1.
Latihan
resistensi (latihan meningkatkan kekuatan otot, misal latihan menggunakan
beban, seperti mengangkat barbel atau lainnya yang banyak tersedia alatnya
ditempat fitness)).
2.
Apabila
ketersediaan asam amino meningkat.
3.
Apabila
kadar insulin darah tinggi.
Penelitian yang dilakukan oleh Rasmussen et al. (2000) menunjukkan bahwa
apabila kondisi-kondisi ini terjadi secara bersama-sama maka efeknya terhadap
sintesis protein akan saling memperkuat.
Pada penelitian ini subjek (orang yang berpartisipasi dalam penelitian)
diberi minuman yang mengandung 6 jenis asam amino esensial dan 35 gram sukrosa
dan mengikuti latihan resistensi. Subjek mengkonsumsi minuman tersebut pada 1
atau 3 jam setelah latihan, dan hasilnya dibandingkan dengan kelompok kontrol
yang diberi minuman placebo. Pemberian sukrosa menyebabkan peningkatan kadar
insulin darah. Kombinasi asam amino
esensial, peningkatan kadar insulin, dan latihan resistensi merangsang sintesis
protein sekitar 400 persen lebih tinggi daripada level sebelum diberi minuman
intervensi apabila minuman intervensinya diberikan 1 atau 3 jam setelah latihan
resistensi. Peningkatan sintesis protein ini lebih besar dibandingkan dengan
laporan sebelumnya yang hanya mengikuti latihan resistensi (sintesis protein
meningkat 100%), peningkatan ketersediaan asam amino saja (sintesis protein
meningkat 150%), dan kombinasi latihan resistensi dan peningkatan ketersediaan
asam amino (sintesis protein meningkat 200%). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, para
ahli fitness merekomendasikan partisipan latihan yang ingin meningkatkan besar
otot disarankan mengkonsumsi minuman yang mengandung asam amino esensial dan
karhohidrat setelah latihan resistensi.
Pemberian 1 atau 3 jam setelah latihan memberikan hasil yang sama
efektifnya.
Bahan Bacaan:
Kraemer WJ, Fleck SJ,
Deschenes MR. 2012. Exercise physiology
: integrating theory and application. 1st ed.
Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins.
Rasmussen, B. B., K. D.
Tipton, S. L. Miller, S. E. Wolf, & R. R. Wolfe: An oral essential amino
acid- carbohydrate supplement enhances muscle protein anabolism after
resistance exercise. Journal of Applied
Physiology. 88:386–392 (2000).
No comments:
Post a Comment