Hadi Riyadi
Protein merupakan bahan pembangun utama tubuh kita. Protein
memberi semua komponen struktural dan fungsional dari tubuh kita, seperti
kulit, tulang, otot, darah, dan semua organ tubuh. Protein terdiri dari satu atau
lebih rantai panjang asam amino yang
dihubungkan oleh ikatan peptida. Protein memberikan asam-asam amino yang
dibutuhkan oleh tubuh kita. Dari sekitar
20 asam amino, ada 9 jenis asam amino yang tergolong esensial bagi tubuh kita,
yaitu histidine, isoleucine, leucine, lysine, methionine, phenylalanine,
threonine, tryptophan, dan valine.
Artinya tubuh kita harus mendapatkan asam amino esensial tersebut setiap
hari karena tubuh tidak dapat membentuk asam amino tersebut. Asam-asam amino dibutuhkan untuk membangun
jaringan baru selama pertumbuhan, digunakan untuk mempertahankan keberadaan
struktur protein, dan untuk membentuk molekul-molekul seperti hormon, enzim,
antibodi, protein pentransport, protein penggumpal darah, dan neurotransmitter. Protein juga dapat digunakan sebagai sumber
protein apabila karbohidrat dan lemak yang kita konsumsi kurang dari
kebutuhan. Sebagai sumber energi,
protein memiliki densitis energi yang sama dengan karbohidrat, yaitu 4 kkal per
gram.
Protein terdapat dalam semua tanaman, baik hewani maupun
nabati. Proporsi asam amino bervariasi
dari satu pangan ke pangan lainnya.
Pangan asal hewani, seperti daging, ikan, telur, produk susu, merupakan
protein bermutu baik atau lengkap, artinya pola asam amino esensialnya sama dengan
kebutuhan protein manusia. Kecuali
gelatin yang terbatas dalam asam amino tryptophan. Pangan asal nabati, dengan kekecualian
kedelai, merupakan sumber protein bermutu rendah atau tidak lengkap. Biasanya pangan asal nabati ini memiliki asam
amino lysine, methionine, dan tryptophan yang rendah, hal in karena asam-asam
amino ini merupakan asam amino pembatas utamanya. Kalau kita bisa meramu pangan
nabati ini dengan tepat dan baik, maka asam aminonya akan saling melengkapi
sehingga mutunya tidak kalah dengan protein hewani dan dapat memenuhi kebutuhan
protein manusia. Sebagai contoh,
kacang-kacangan tinggi asam amino lysine dan rendah methionine, sedangkan
biji-bijian (seperti beras) tinggi asam amino tersebut. Sehingga kalau kacang-kacangan dan nasi dimakan
selama sehari maka pola asam amino gabungannya akan saling melengkapi satu sama
lain, dan memberikan protein yang bermutu lebih tinggi daripada dimakan
sendiri-sendiri. Jadi kuncinya agar tubuh kita mendapatkan protein yang bermutu
dengan jumlah yang cukup, maka kuncinya adalah dengan makan beranekaragam
pangan tersebut. Dengan demikian
dipastikan kita akan menyerap dalam jumlah yang seimbang dari kesembilan asam
amino esensial dan asam amino non-esensial.
Untuk mendapatkan keseimbangan asam amino tersebut kita tidak harus
mengonsumsi pangan hewani, diet berbasis pangan nabati juga dapat memberikan
pola pertumbuhan anak normal pada masyarakat penganut vegan di negara maju.
Kebutuhan protein orang dewasa sekitar 0.8 gram per kg berat
badan, pada anak-anak yang masih dalam proses pertumbuhan kebutuhannya lebih
tinggi, lebih dari 1 gram per kg berat badan.
Kebutuhan protein akan meningkat ketika pemlihan dari sakit atau setelah
olahraga yang sangat keras. Kalau kita makan protein yang terlalu tinggi akan mengakibatkan
beban kerja ginjal meningkat, yang bukan tidak mungkin lama-kelamaan akan
mengganggu fungsi ginjal. Pada orang
yang menderita penyakit ginjal biasanya asupan proteinnya dibatasi. Para olahragawan, seperti binaragawan
biasanya menggunakan suplemen protein atau asam amino untuk membentuk otot
tubuhnya.