Banyak jenis mikronutrien atau zat gizi mikro yang bermanfaat bagi tubuh. Hal ini karena berbagai zat gizi mikro tersebut berperan dalam mengatur berbagai metabolisme tubuh dan juga perannya sebagai antioksidan. Namun demikian, tidak semua jenis mikronutrien memperlihatkan efek yang bermanfaat bagi kesehatan jantung. Sebuah meta-analisis lebih dari 884 studi dilakukan untuk menemukan efek suplemen mikronutrien bagi Kesehatan jantung. Penelitian ini dilakukan oleh An et. al. yang dipublikasi bulan Desember 2022 pada Journal of the American College of Cardiology.
Para peneliti ini secara sistematis meninjau sebanyak 884 studi yang tersedia hingga saat ini tentang zat gizi mikro yang dikonsumsi sebagai suplemen makanan dan menganalisis datanya. Mereka mengidentifikasi beberapa zat gizi mikro yang terbukti mengurangi risiko kardiovaskular, serta zat gizi mikro lainnya yang tidak memberikan manfaat atau bahkan memiliki efek negatif terhadap kardiovaskular. Lebih dari 883.000 pasien terlibat dalam studi gabungan ini.
Para ilmuwan tersebut menemukan bukti kuat bahwa asam lemak omega-3, asam folat, dan koenzim Q10 (CoQ10) memberikan manfaat kardiovaskular. Selain itu, asam lemak omega-6, L-arginin, L-sitrulin, melatonin, magnesium, vitamin D, seng, asam alfa-lipoat, katekin, flavanol, kurkumin, genistein, dan quercetin juga menunjukkan bukti mengurangi risiko kardiovaskular.
Para peneliti juga mengembangkan peta integratif berbasis bukti yang komprehensif untuk mengkarakterisasi dan mengukur potensi efek suplemen zat gizi mikro terhadap outcome kardiometabolik yang disajikan pada gambar dibawah ini.
Studi ini juga menyoroti menyoroti pentingnya keragaman zat gizi mikro dan keseimbangan antara manfaat dan risiko kesehatan. Temuan ini juga dapat digunakan sebagai dasar uji klinis di masa depan untuk mempelajari kombinasi zat gizi mikro spesifik dan dampaknya terhadap kesehatan jantung.
Suplemen antioksidan telah lama dianggap berperan dalam kesehatan jantung. Itu karena zat gizi ini bekerja untuk mengurangi stres oksidatif, yang dikenal sebagai penyumbang banyak penyakit kardiovaskular. Diet jantung sehat seperti diet Mediterania dan Dietary Approach to Stop Hypertension (DASH) menampilkan makanan yang secara alami kaya akan antioksidan. Namun, hasil dari studi suplemen antioksidan tidak konsisten, sehingga ini menjadi salah satu alasan mengapa pendekatan ini belum diadopsi secara luas dalam pencegahan penyakit jantung atau kardiologi preventif.
Para peneliti mengamati percobaan acak terkontrol (RCT) yang mengevaluasi 27 jenis suplemen antioksidan yang berbeda. Mereka menemukan bukti kuat bahwa beberapa menawarkan manfaat kardiovaskular. Ini termasuk asam lemak omega-3, yang menurunkan angka kematian akibat penyakit kardiovaskular; asam folat, yang menurunkan risiko stroke; dan koenzim Q10, antioksidan yang terkadang dipasarkan sebagai CoQ10, yang menurunkan semua penyebab kematian. Asam lemak omega-6, L-sitrulin, L-arginin, quercetin, melatonin, kurkumin, vitamin D, seng, magnesium, asam alfa-lipoat (ALA), katekin, flavanol, dan genistein juga menunjukkan bukti mengurangi risiko kardiovaskular.
Tidak semua suplemen bermanfaat. Vitamin C, vitamin D, vitamin E, dan selenium tidak menunjukkan efek terhadap penyakit kardiovaskular jangka panjang atau risiko diabetes tipe-2. Hal yang mengejutkan adalah suplemen beta karoten meningkatkan semua penyebab kematian.
Menurut para peneliti, temuan ini menunjukkan perlunya intervensi diet berbasis presisi yang lebih dipersonalisasi yang melibatkan kombinasi spesifik dari suplemen yang bermanfaat. Studi lebih lanjut diperlukan, termasuk percobaan intervensi besar dan berkualitas tinggi untuk menyelidiki efek jangka panjang zat gizi mikro tertentu terhadap kesehatan. Peneliti menekankan pentingnya mengidentifikasi kombinasi zat gizi mikro yang optimal, karena tidak semuanya bermanfaat bagi jantung, dan beberapa bahkan mungkin memiliki efek berbahaya.
Referensi:
An P, Wan S, Luo Y, Luo J, Zhang X, Zhou S, Xu T, He J, Mechanick JI, Wu WC, Ren F, and Liu S. 2022. Micronutrient Supplementation to Reduce Cardiovascular Risk. Journal of the American College of Cardiology Cardiology 80 (24) : 2269-2285.
No comments:
Post a Comment