Pada pertengahan bulan November 2017 yang lalu diluncurkan
pedoman baru hipertensi yang berjudul “2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/AphA/ASH/ASPC/NMA/PCNA
guideline for the prevention, detection, evaluation, and management of high
blood pressure in adults”. Pedoman baru
ini dikembangkan oleh “the American Heart Association, American College of
Cardiology” dan 9 organisasi profesi lainnya. Pedoman ini ditulis oleh suatu panel yang
terdiri dari 21 ilmuwan dan ahli kesehatan yang sudah mereview secara
sistematik menurut kaidah baku sekitar 1000 penelitian yang dipublikasi. Pedoman baru ini merupakan perubahan definisi
pertama setelah pedoman lama digunakan selama 14 tahun semenjak 2003.
Tekanan darah tinggi merupakan penyebab kedua kematian
karena penyakit jantung dan stroke.
Hipertensi dikatakan sebagai “silent killer” karena seringkali tanpa ada
gejala, meskipun peranannya secara nyata meningkatkan resiko penyakit jantung
dan stroke.
Pada pedoman baru ini, tekanan darah tinggi (atau
hipertensi) didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik sama atau lebih dari 130 mmHg atau tekanan darah diastolik sama atau
lebih dari 80 mmHg. Definisi ini berubah
dari definisi jaman old yaitu sama atau lebih tinggi dari 140/90. Pada pedoman baru ini kategori prehipertensi
sudah ditiadakan.
Dengan menurunkan definisi tekanan darah tinggi, pedoman ini
merekomendasikan intervensi yang lebih dini untuk mencegah peningkatan tekanan
darah yang lebih jauh dan komplikasi hipertensi.
Pedoman ini menekankan bahwa tekanan darah tinggi (hipertensi)
atau tekanan darah 130/80 harus diobati
sedini mungkin mulai keadaan normal dengan perubahan gaya hidup dan pada
beberapa pasien dengan pengobatan medis.
Dengan demikian, intervensi gaya hidup non-farmakologi harus menjadi
pendekatan pengobatan utama, yang dimulai dengan implementasi pola makan sehat
dan latihan olahraga teratur.
Perubahan gaya hidup yang direkomendasikan adalah :
- Pola makan sehat : pilih sayur, buah padat zat gizi, biji-bijan utuh,produk susu rendah lemak (pendekatan Diet DASH), yang mengarah pada peningkatan asupan kalium dan penurunan asupan natrium (garam).
- Lakukan aktivitas fisik secara teratur : aerobik 90-150 minutes/minggu dan/atau latihan resistance, dan/atau latihan resistance isometrik 3 sesi per minggu.
- Kurangi atau hindari minuman beralkohol.
- Lakukan managemen stress.
- Cukup tidur.
- Berhenti merokok bagi perokok.
Pedoman hipertensi baru ini juga menekankan pentingnya menggunakan teknik
mengukur tekanan darah yang tepat. Level
tekanan darah harus didasarkan pada rata-rata pengukuran 2 – 3 kali paling
sedikit pada dua kejadian yang berbeda.
Kategori tekanan darah pada pedoman hipertensi 2017 adalah :
- Normal : sistolik kurang dari 120 mmHg dan diastolik kurang dari 80 mmHg.
- Tinggi: sistolik 120-129 mmHg dan diastolik kurang dari 80 mmHg.
- Hipertensi tahap I: sistolik 130-139 mmHg atau diastolik 80-89 mmHg.
- Hipertensi tahap II: sistolik ≥140 mmHg atau diastolik ≥90 mmHg.
- Krisis hipertensif : sistolik lebih dari180 mmHg dan/atau diastolik lebih dari120 mmHg (pasien membutuhkan perubahan pengobatan yang tepat jika tidak ada indikasi masalah, atau segera dirawat inap dirumah sakit jika ada tanda-tanda kerusakan organ).
http://hyper.ahajournals.org/content/hypertensionaha/early/2017/11/10/HYP.0000000000000065.full.pdf?download=true
Pustaka