Laman

Sunday, September 28, 2014

Perkembangan Istilah Defisiensi Gizi

Hadi Riyadi                
                 Istilah gizi berkembang sesuai dengan dugaan penyebab terjadinya kekurangan gizi pada saat itu.  Istilah malnutrition (gizi salah) yang digunakan oleh ilmuwan saat ini merujuk pada undernutrition (kurang gizi) dan overnutrition (kelebihan gizi).  Kekurangan gizi (undernutrition) umumnya terdiri dari asupan energi yang rendah dan juga kurangnya mutu makanan karena kekurangan zat gizi mikro.  Kelebihan gizi (overnutrition) umumnya merujuk pada kelebihan asupan energi, tetapi dapat juga pada saat yang sama gterjadi kekurangan zat gizi mikro.
                Oleh karena itu, agar terhindar dari kekurangan gizi maka harus ada jaminan tidak hanya ketahanan pangan (food security) tetapi juga ketahanan gizi (nutrition security).   Istilah ketahanan pangan didefinisikan sebagai tersedianya pangan dalam jumlah yang cukup dan terjangkau bagi setiap orang pada setiap saat untuk memenuhi kebutuhan dalam mencapai hidup yang sehat dan aktif.  Istilah ketahanan gizi yang didefinisikan oleh Agnes R Quisumbing adalah status gizi yang cukup dalam hal protein, energi, vitamin, dan mineral bagi semua anggota rumah tangga sepanjang waktu.
                Perkembanan (asal mula) istilah gizi yang menjelaskan defisiensi gizi pada anak di negara berkembang dapat dilihat pada tabel berikut.
Tahun
Istilah
Penjelasan
1900 – 1930
Distrofia Pluricarencial
Istilah yang digunakan oleh pekerja Amerika Latin yang berarti “keadaan multi defisiensi”
1935
Kwashiorkor
Dari bahasa Ga di Afrika Barat yang berarti “penyakit anak bengkak”
1955
Protein Deficiency (Defisiensi Protein)
Istilah yang menggambarkan pemikiran pada saat itu bahwa penyebab utama kwashiorkor adalah defisiensi protein
1959-1960
Protein-calorie malnutrition (PCM) – Kurang Kalori Protein


Protein Energy Malnutrition (PEM) – Kurang Energi Protein
PCM diperkenalkan pada akhir tahun 1950-an, yang menggambarkan penyebab kekurangan gizi adalah kekurangan kalori dan protein.

Pada saat ini berkembang menjadi protein energy malnutrition (PEM) .
Digunakan untuk mencakup semua keadaan defisiensi gizi yang lain daripada yang disebabkan terutama oleh zat-zat gizi khusus (seperti skurvi, pellagra).  PEM atau KEP masih digunakan secara luas.
1980-an – 1990-an
Energy-nutrient malnutrition (ENM) – Kurang energi dan zat gizi
Suatu pengakuan bahwa zat-zat gizi lain disamping protein (dalam hal ini Seng, vitamin A) berkontribusi terhadap kekurangan gizi dan kegagalan pertumbuhan.  Istilah ini tidak digunakan secara luas.
1990-an
Micronutrient deficiency (Defisiensi zat gizi mikro)
Digunakan terutama pada defisiensi zat-zat gizi utama pada saat itu, yaitu : vitamin A, iodium, seng (Zn), dan besi (Fe).
Akhir 1990-an
Malnutrition – gizi salah
Istilah yang digunakan secara luas oleh organisasi internasonal (seperti Unicef) untuk menjelaskan masalah kurang energi dan zat gizi serta kegagalan pertumbuhan.
Istilah ini sekarang menjelaskan tidak hanya masalah kekurangan gizi tetapi juga masalah kelebihan gizi.

Sumber : Sight and Life (2011) - Micronutrients, Macro Impact: The story of vitamins and a hungry world