Laman

Thursday, October 30, 2014

Konsumsi susu yang tinggi tidak mengurangi resiko keropos tulang

Sebuah penelitian kohort yang baru dipublikasi di British Medical Journal (dipublikasi 28 Oktober 2014) mengamati hubungan antara konsumsi susu dengan kematian dan keropos tulang pada wanita dan laki-laki di Swedia , yang dilakukan Prof. Karl MichaĆ«lsson, dkk  dari Department of Surgical Sciences, Uppsala University, Swedia.   Pada penelitian ini diamati kebiasaan makan dari 61.400 wanita pada tahun 1987-1990 dan 45.300 laki-laki pada tahun 1997, dan kemudian dimonitor selama rata-rata 22 tahun kedepan.  Pada penelitian ini partisipan (subjek) ditanya tentang kebiasaan minum susu dan produknya seperti yogurt dan keju.  Selanjutnya diamati (dilacak) seberapa banyak yang menjadi keropos tulang dan meninggal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi susu yang tinggi (lebih dari 3 gelas perhari atau 680 mL) pada wanita dan laki-laki tidak mengurangi resiko keropos tulang, bahkan tingkat kematiannya lebih tinggi pada wanita dan laki-laki. Padahal selama ini susu merupakan sumber kalsium yang baik dan dianggap dapat memperkuat tulang dan mengurangi keropos tulang.

Secara spesifik wanita yang minum susu 3 gelas sehari atau lebih memiliki peluang kematian duakali lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang minum susu kurang dari satu gelas perhari.  Kemudian ditemukan juga bahwa wanita yang minum susu 3 gelas atau lebih per hari memiliki keropos tulang pinggung 50% lebih tinggi dibanding yang minum susu sedikit.

Apabila dipertimbangkan juga konsumsi susu yang difermentasi, seperti yogurt, maka wanita yang banyak mengkonsumsi susu dan produk turunannya memiliki resiko keropos tulang yang lebih rendah.  Prof. Karl MichaĆ«lsson menduga hal ini erat kaitannya dengan keberadaan gula dalam susu.  Karena hasil penelitian pada hewan menunjukkan gula mempercepat proses penuaan.

Disarankan agar setiap orang terus mengonsumsi diet seimbang dan beragam dari berbagai kelompok pangan yang selama ini dianjurkan, termasuk konsumsi susu.
Alamat Jurnalnya :

http://www.bmj.com/content/bmj/349/bmj.g6015.full.pdf

No comments: